"Indah," lirih Adit menatap dengan tatapan tajam dan penuh keanehan. Kemudian, Adit memandangi Pak Bos dengan seksama. Aku sendiri dengan cepat langsung melepas tangan Pak Bos. Namun, Pak Bos malah langsung menggenggam tanganku. "Anda kenal dengan istri saya?" tanya Pak Bos. "Istri?" balas Adit sambil mengerutkan kening. "Bbu-bu," lirih aku menjawab masih lemas karena belum ada tenaga. "Iya istri saya. Kenapa ada masalah? Anda kenal?" sambar Pak Bos. Aku menatap Adit sambil menggeleng. "Jangan bercanda anda. Indah ikut aku." Adit langsung menarik pergelangan tanganku. Namun, Pak Bos juga tidak melepaskan genggaman tangannya. "Apa-apaan ini? Dia istri saya! Kamu tidak sopan. Kamu kenal sama laki-laki ini?" Pak Bos bertanya aku mengangguk. "Ayo, Ndah," ucap Adit. Kemudian Pak Bos