"Rey! Nanti aja ya gue telpon balik. Gue lagi di rumah sakit," ucap Pak Bos kemudian mematikan ponsel. "Rey? Rey siapa, Pak?" Aku bertanya dengan raut muka sedikit penasaran. "Oh teman saya. Bukan siapa-siapa. Sepertinya dia mau datang kesini. Sejak saya pulang dari luar negeri, tidak sekalipun dia menemui saya," ujarnya. Aku mengangguk. "Oh iya, Ndah. Boleh saya bertanya sesuatu?" Laki-laki itu kembali menarik kursi dan duduk di sampingku. Wajahnya mulai terlihat serius. Meski begitu ia tersenyum ramah ke arahku. "Boleh, Pak. Silahkan," ujarku sambil mencoba membenarkan posisi tidur. Memilih sedikit bersandar. "Kamu bilang, kamu masih single?" tanyanya ragu. Aku mengangguk. "Tapi kenapa kamu tengah mengandung 3 minggu?" "Uhuk! Uhuk!" Mendengar ucapannya aku langsung terbatuk.