Mistake - 22

1781 Words

Ia pikir Wanda akan marah. Ia pun sudah bersiap mendengar omelan sahabatnya itu. Tapi, kenapa Wanda hanya diam dan tidak meralat ucapan Melisa? "Wan, jadi dugaanku benar, ya? Dan aku rasa, sepertinya kamu juga suka kan, sama Davin?" tebak Melisa. "Hmm... it- itu... sebenarnya aku-" "Oke. Sekarang aku yakin kamu juga sama dia. Berarti kalian saling mencintai? Tapi bukannya kamu bilang kalau dia udah punya pacar?" potong Melisa. "Ck. Mel, aku memang suka sama dia. Aku cinta sama dia. Tapi dia enggak. Seperti yang sudah aku katakan tadi. Ia hanya menganggapku sebagai adik, tidak lebih dan tidak kurang. Dan soal pacar, ya dia punya. Dan gadis itu lebih segala-galanya dari aku," terang Wanda cepat. Terdengar kekehan dari samping Wanda. Wanda menoleh. Ia pikir, Melisa akan langsung menghuj

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD