11. Bagaimana Hidup Setelah Badai 2

2359 Words
Seminggu kemudian. Kanaya terlentang di atas kasur sambil memandang langit-langit kamar kos yang terang benderang. Ia sengaja tidak mematikan lampu kamar pada pukul dua dini hari ini. Hal itu dikarenakan  oleh kebiasaan tidak bisa tidur atau insomnia yang diidapnya selama bertahun-tahun lamanya. Percuma saja jika lampu itu dimatikan, toh dirinya tidak akan mampu menyerap keteduhan ruang kamarnya dan tetap terjaga sepanjang malam. Hatinya terasa berat, fikirannya juga sangat berkabut. Kana merasa hilang arah akan hidupnya. Sebenarnya, hidup macam apa yang sedang dia jalani saat ini? terjaga dimalam hari tanpa mampu berbuat apa-apa yang bermanfaat, lalu tertidur dikala matahari sudah menunjukkan eksistensi hingga puncak tertingginya. Hidupnya seperti perahu di tengah lautan yang terombang-ambing mengikuti arus ombak , sementara kaptennya terlelap dan tidak bangun-bangun jua. Ia tidak ingin hidup seperti ini terus menerus, sekuat tenaga dirinya mencoba memperbaiki pola hidupnya. Mulai dari tidur lebih cepat (yang selalu gagal), banyak beraktifitas disiang hari (yang juga gagal), dan upaya lainnya. Semua usahanya selalu berakhir dengan kegagalan, bahkan obat tidur dari dokter yang dia bayar mahal itu pun berakhir sia-sia di lubang toilet saat dirinya murka akibat rasa pening dan emosi tidak stabil yang menyerbunya disuatu malam ketika ia tidak bisa memejamkan mata selama berhari-hari. Benar kata orang-orang bijak dan penganut kesehatan di sosial media. Kurang tidur di malam hari akan mengikis kesehatan tubuhmu dan membuat emosimu sangat tidak stabil, jadi mudah marah dan mudah tersinggung. Entah penuturan Sang Guru sosmed itu benar secara ilmiah atau tidak. Tapi yang jelas, gejala itu terjadi padanya. Tubuh Kana menjadi lebih lemah dan lebih mudah terserang segala jenis penyakit daripada sebelumnya. Apalagi kondisi mood dan emosinya yang naik turun seperti roller coaster. Well, sebenarnya dia belum pernah naik roller coaster, tapi anggap saja begitu. Kana menepuk-nepuk dadanya yang seperti ditekan oleh beban puluhan kilogram. Begitu sesak dan membuatnya merasa tak berdaya untuk bangkit.  Ada banyak pemikiran yang menghantuinya setiap kali ia memejamkan mata, pemikiran yang akan muncul dan menguasai setiap urat syaraf ditubuhnya. Andai tidak ada kebakaran yang terjadi dan merenggut kedua orangtuanya, mungkin sekarang dia sudah menjadi Kanaya yang sedang bekerja keras untuk membahagiakan mereka, bukan Kanaya yang hidup berleha-leha tanpa tujuan dan berada dalam zona nyaman yang diberikan oleh Batara padanya. Andai dulu dia tidak lemah dan mampu memaksa dirinya untuk cepat bangkit dari keterpurukan, mungkin dia tidak akan ada di kamar kos ini, demi mengejar pendidikannya sambil menghindari Drop out sambil berdarah-darah dipenuhi rasa tidak percaya diri, rendah diri dan emosi buruk lainnya. Atau… Andai kesedihan tidak menenggelamkannya terlalu dalam, mungkin sekarang hidupnya lebih baik. Dengan tujuan yang lebih jelas, masa depan yang lebih cerah dan sekarang dia bisa menjalankan mimpi-mimpinya yang dulu ia rancang dengan sempurna. Tapi, semua itu hanya andai. Semua pemikiran itu adalah racun yang menyebar di dalam kepalanya setiap saat. Setiap kali ia mengingat kekacauan hidupnya, saat itu juga rasanya ingin menyerah saja. Untuk apa, semua terasa sia-sia dan tidak memiliki arti. Hidup enggan, matipun segan. Itu adalah apa yang terjadi padanya sekarang. Ia ingin menyerah, berkali-kali mencoba menghabisi diri, tapi berkali-kali kesadaran menghentikannya. Sudah banyak cara dan waktu yang dia habiskan demi pulih dari keterpurukan ini. Agar dia bisa mentas dari genangan kegelapan ini. Sayangnya, apa yang sedang terjadi sekarang adalah bukti nyata bahwa usaha yang dia lakukan belum bisa membuat Kana pulih seutuhnya. Ia masih tenggelam dalam traumanya, masih berkubang dalam rasa takut dan rasa tidak berdayanya. Kana merasa lelah, merasa hilang motivasi hidup dan merasa sangaaaaaaaaat…. Kesepian. Kana menghela nafas keras, dihirupnya udara sebanyak yang ia mampu untuk memenuhi seluruh paru-paru, lalu dihembus kembali dengan kasar. Air mata yang panas mengalir begitu saja dari matanya. Dari segala racun andai yang ada, Kana mencoba mengulang mantra yang menyelamatkannya selama ini. Mantra usang yang selalu ampuh. Mantra ‘untung’ yang sangat Khas sekali dengan manusia Indonesia. Untung ada Batara yang menyelamatkan hidupnya dan memberikannya perlindungan seperti saat ini, karena jika tidak, mungkin Kana masih berkubang dalam segala jenis pelecehan yang dia alami di club malam tempatnya bertahan hidup pasca ditinggal kedua orangtuanya. Untung Batara kaya raya, jadi lelaki tua bangka itu mampu melunasi hutang biaya pengobatan yang menumpuk pada lintah darat. Untung Kana tidak sempat dijual menjadi b***k oleh si lintah darat itu. Untung dia bisa makan dan hidup tanpa perlu pusing memikirkan biaya apapun. Untung dia masih bernafas dan baik-baik saja. Dan untung-untung lainnya yang tanpa sadar telah menyelamatkannya terus menerus. Saat rasa untung itu hampir meredakan segala kekalutannya, tiba-tiba bayangan api besar yang melalap rumah tempat keluarga kecilnya tinggal terlintas dalam ingatannya. Ingatan yang membuat keringat dingin mengalir dari kening dan gemetar yang begitu kuat menguasai tubuhnya. Kana menggeleng kepalanya, mencoba menghilangkan bayangan mengerikan yang seringkali muncul tiba-tiba. Bayangan yang membuatnya semakin sesak dan hampir merenggut kewarasannya. Ia menggeser baringnya, lalu mencoba mencari posisi miring yang nyaman, dan meraih ponsel yang dia letakkan di atas nakas. Mencari penghiburan untuk mengalihkan segala kekalutannya. Otak dan hatinya sudah terlalu lelah bekerja, lama kelamaan bisa panas dan spaneng kalau terus dipaksa menelaah segala beban hidup yang menggayutinya. Akhirnya Kana memencet simbol merah pada layar ponsel. Simbol itu merujuk pada sebuah aplikasi berbagi video secara gratis  yang sering dia jadikan pelarian. “Apa ya, nonton jerawat atau si gembul ya?”. Di bagian home, ada banyak rekomendasi video memencet jerawat sampai acara makan-makan kuliner yang terbaru. Ya, Kana adalah gadis itu, yang hobi nonton acara makan-makan di tengah malam dan tersiksa akibat rasa lapar yang ditimbulkan. Ya, Kana adalah gadis itu, yang hobi nonton video memencet jerawat dan mendapatkan kepuasan darinya. Dua video dengan tema kontras yang selalu menemani malam-malam sepinya. Di layar aplikasi muncul sebuah video  dengan judul “TIPS AND TRICK menyelesaikan Skripsi selama satu bulan!” . Lalu Kana men-skipnya begitu saja. Video itu membuatnya teringat apa yang terjadi pada hari jumat, tepatnya siang kemarin, ketika dirinya selesai mengerjakan Ujian Akhir Semester dan hendak menemui pembimbing skripsinya, saat itu dia didamprat habis-habisan akibat sikap tidak sabarnya yang terkesan menuntut Sang Dosen untuk melakukan bimbingan cepat-cepat. Kemarahan itu dipicu karena Kana telah dengan tidak sengaja mengganggu waktu makan siang beliau. Saat itu pukul dua siang dan Kana benar-benar tidak tahu jika beliau sedang makan siang di dalam ruang kerjanya. Kana berani bersumpah jika dirinya tidak sengaja mengganggu istirahat siang beliau. Kala itu dia ingin menangis dan membela diri, tapi Kana hanya bisa membisu.  Sepanjang acara bimbingan, beliau mengomeli Kana, dari mulai membahas bahwa semua adalah salah Kana jika gagal menyelesaikan skripsi tepat waktu dan kena D.O. Jadi jangan menuntut dosen untuk mengikuti semua kemauan Kana. Kana memaklumi beliau, beliau memang tidak tahu semua masalah pribadi Kana dan dirinya juga merasa tidak pantas jika menjadikan itu semua sebagai alasan dibalik keterlambatannya. Beliau benar, semua ini salah Kana. Salahnya yang telah gagal dan terpuruk. Kini Kana faham, kenapa Marcella shock dan trauma ketika dimaki dosen di depan umum, dirinya yang dimaki di ruang kerja saja bisa langsung down seperti ini, apalagi kalau di depan umum! Huhhh, mengerikan! Wahh! Ternyata video makan-makan dan pencet jerawat tidak berhasil mengalihkan semua pemikiran buruknya. Justru kejadian menyedihkan tadi siang, terputar dengan jelas dan membuatnya semakin sedih. Kana bangkit dari ranjang, lalu menuju kulkas tempatnya menyimpan satu kotak chicken wings level IBLIS DAKJAL yang pasti berhasil membuat Kana melupakan kesengsaraanya, walau hanya untuk sesaat. *** Kama menatap pantulan dirinya pada kaca berkabut akibat uap panas yang berasal dari shower yang Kama pakai sebelumnya. Pada kaca itu terpantul wajahnya yang terlihat lelah dan kurang tidur. Selama lima hari penuh Kama berusaha menyelesaikan segala kepentingan bisnisnya agar dia bisa mengambil libur dan tidak terganggu apapun. Usai meeting kemarin, ia langsung terbang menggunakan helikopter pribadi dari atas gedung Atmajaya group yang berlokasi jauh dari gedung perusahaan yang dia jalankan. Kama House of Creativity adalah usaha yang dia bangun secara resmi sejak delapan tahun lalu dan sudah beroperasional secara penuh sejak selama tujuh tahun. Sebuah start up yang dia bangun sejak nol, berbekal dari tabungan uang bulanan yang ia kumpulkan dan sokongan dana investasi dari papanya, Akasa Atmajaya. Kini KHOC telah berkembang pesat dan memiliki gedung sendiri di Ibu kota. KHOC memimpin pasar penjualan online melalui aplikasi e-commerce, permainan computer dan angkutan jasa antar jemput kendaraan yang kesemuanya berbasis internet. Saat produk pertamanya rilis dan mendapatkan respon positif, akhirnya Kama mendapatkan dukungan finansial yang lebih besar dari papanya, hingga membuat usahanya lebih stabil dan berhasil menyebar ke seantero Asia. Membuat Kama menjadi satu-satunya putra Akasa yang keluar jalur usaha keluarga mereka dan membangun jaringan bisnisnya sendiri. Tapi sejak saat itu pula, Kama lupa cara istirahat dengan benar, dia menjadi pria workaholic yang akan menghabiskan banyak waktunya di kantor dan saat punya waktu luang, ia akan mencari “pengalihan” yang pasti akan membuat mamanya mencak-mencak karena marah. Kali ini, Kama akan memanfaatkan waktu istirahatnya disini, di dalam kamar kos ini. Kata pepatah, Sambil menyelam minum sussu. Sambil mengejar wanita, ia pun bisa sedikit beristirahat bersama gadis itu.   Begitu rencananya. Tapi wanita itu begitu galak, dari seluruh tubuhnya seolah memancarkan sinar penolakan yang sangat kentara terhadap Kama. Bahkan kehadirannya minggu lalu di sebuah tempat makan fastfood yang sama dengan tempat wanita itu berada pun memicu keributan di antara mereka. Memang, kehadirannya di sana bukan tanpa disengaja. Kehadirannya malam itu adalah sebuah kesengajaan. Kepindahannya ke kamar kos ini pun sudah direncanakan dengan sangat matang. Semuanya disengaja. Berkat bantuan Ferdian –detektifnya, Kama akhirnya tahu di mana wanita itu tinggal dan aktifitas sehari-hari wanita itu. Sejak pertemuan mereka tiga minggu yang lalu di Taman Akasa, Kama menunggu Batara membeli salah satu unit apartemen yang diminta oleh wanita benama Kanaya itu dan berencana pindah ke sebelah unit manapun yang Kanaya tempati demi usahanya merebut hati Kanaya, tapi ternyata Batara bergeming, tidak ada transaksi yang menunjukkan bahwa Batara tertarik untuk membeli salah satu unit di sana. Hingga akhirnya Kama yang tidak sabaran memilih untuk pindah ke kamar 501 yang berada tepat di depan kamar 502 milik Kanaya. Mungkin apa yang dia lakukan sekarang akan memicu keributan lainnya, tapi justru itu semakin membuatnya bersemangat, semakin membuatnya ingin cepat-cepat mendapatkan wanita itu dalam pelukannya. Kama mematikan mesin pengering rambutnya dan tersenyum sipu sambil memandang dirinya dikaca. Pertemuan seminggu yang lalu kembali terngiang dikepala Kama, Sejutek apapun wanita itu, tetap saja, pesona Kama ternyata mampu mengalihkan perhatiannya. Wanita itu terlihat terganggu oleh kehadiran Kama, sekaligus cukup tertarik untuk meliriknya. Pipinya bahkan merona setiap kali mata mereka bersirobok tanpa sengaja. Apa kata wanita itu? Sudah punya pacar? Namanya Atma? Ada perasaan menghangat di dalam d**a Kama saat mengingat kebohongan yang berasal dari dirinya itu. Tujuh Tahun Yang Lalu di Chatroom Game Pendekar antara Iblis Nocturnal (Ibnoc) dan Kuntijones. Ibnoc: Kamu kenapa, kok gak fokus melawan Bos hari ini? Kuntijones: Lagi bete! Ibnoc: Kenapa? Kuntijones: Tadi di angkot ada yang gangguin! Ibnoc: Siapa? Laki-laki? Kuntijones: Iya, maksa minta kenalan. Tapi aku takut, dia matanya merah dan bau alkohol, kayaknya mabuk! Kuntijones: Aku takut sama orang mabuk. Kata papa, orang mabuk bisa lupa diri! Kuntijones: Kenapa diam saja? Ibnoc: Lain kali sebut namaku kalau kamu didekati cowo yang engga kamu suka! Kuntijones: Terus aku bilang apa? Ibnoc: Bilang kalau kamu punya pacar, namanya Atma! Kuntijones: Jadi namamu Atma? Ibnoc: … Ibnoc is typing. Puluhan detik kemudian. Ibnoc: Lain kali keluarkan senjata seruling beracunmu atau pedang dewa nagamu biar para pria kabur dan kamu jones terus! Kuntijones: SOLUSI YANG MEMBANTU. TERIMAKASIH. *sebal* *cih! Ibnoc: Jangan kebanyakan marah. Nanti makin jones! Kuntijones: Apa sih! Kayak situ gak jones aja! Ibnoc: Sesama jones kita berbagi pundak bersama. Sini, biar saya elus pendekar wanita perkasa! Kuntijones: OGAH! BYE. Kuntijones off. 7 Tahun kemudian di Kamar mandi. Kama menertawakan kenangan itu seolah baru terjadi kemarin. Ingatannya begitu jernih jika menyangkut tentang kuntijones yang kini dia ketahui bernama asli Kanaya. Percakapan-percakapan kecil yang begitu membekas sehingga sangat mudah untuk me-recall kenangan itu kembali. Rasa senang dan excited setiap kali mereka saling melempar canda dan ejekan. Rasa gembira setiap kali melihat nama itu muncul diantara para anggota klan yang sedang online. Dan rasa kecewa setiap kali nama itu bertanda offline. Seharusnya dia menyadari perasaanya saat itu dan mengakuinya dengan lantang. Bukannya mempersulit diri sendiri hingga seperti ini. Kini Kama menuai apa yang dia tabur, Kanaya menyebutkan nama Atma sebagai pacarnya dikala Kama mendekatinya. Dia menembak kakinya sendiri. Sial! Apa dia seburuk itu sampai Kanaya terpaksa mengikuti sarannya tujuh tahun yang lalu? Apa dia semenakutkan itu sampai Kanaya merasa harus berbohong mengenai keberadaan pacarnya? Jelas-jelas pria itu bernama Asep, kekasih Marcella. Bukan Atma. –menurut penjelasan Ferdian- Tapi, tidak apa-apa lah. Dari kejadian ini, justru harusnya Kama bersyukur saat mengetahui kalau Kanaya masih mengingat nasihatnya tujuh tahun yang lalu. Kalau Kanaya masih menyimpan kenangan tentangnya, Sang ibnoc alias Iblis Nocturnal –Seorang pendekar mumpuni yang menjadi pasangan Kuntijones dimasa lampau. Kama keluar dari kamar mandi sambil bersiul gembira, rasa lelah setelah bekerja sepanjang hari kemarin menghilang entah kemana. Kama terlihat sangat santai, kaus putih longgar dan celana pendek berbahan satin hitam telah siap menemaninya melewati dini hari ini. “Kok kosong?.” Keluh Kama saat melihat kulkasnya kosong mlompong tidak ada apa-apa di dalamnya. “Ah! Sepertinya Pak Ari lupa mengisi kulkasnya.” Kama tidak bisa tidur tanpa minum terlebih dahulu. Apalagi sekarang lehernya terasa sangat kering setelah mandi air hangat. Dan Kama lupa kapan terakhir dia memasukkan cairan ke dalam tenggorokannya. Ia meraih ponsel, lalu meletakkannya kembali. Tidak mungkin dia meminta anak buahnya untuk membelikan minuman pada dini hari begini, kan? Seringai licik terbit dari bibirnya, ada ide cemerlang yang sedang berkembang di dalam imajinasinya sekarang. Bagaimana jika memberi kejutan pada kuntijones? *** Catatan kaki: 1.       BOS dalam Game : Dalam video game, bos adalah sebuah karakter musuh yang dikontrol komputer. Sebuah pertarungan dengan karakter Bos umumnya disebut sebagai Boss Battle atau Boss Fight. Pertarungan bos tampak pada k*****s atau puncak bagian tertentu dari sebuah permainan, biasanya pada level atau tahap akhir, atau memandu sebuah tujuan/kompetisi spesifik; bos musuh umumnya jauh lebih kuat ketimbang para lawan yang dihadapi oleh pemain pada titik tersebut, dan biasanya berhadapan secara tunggal.  Super Bos umumnya lebih kuat ketimbang bos yang dilawan pada alur permainan utama dan sering kali perlawanannya bersifat opsional.  The Final Bos sering kali adalah antagonis utama dari sebuah cerita permainan dan kekalahan dari karakter tersebut memberikan hasil kemenangan mutlak dari pemain permainan tersebut.        
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD