bc

I Miss Someone I've Never Met

book_age16+
1.2K
FOLLOW
7.8K
READ
possessive
dominant
badboy
CEO
drama
bxg
regency
love at the first sight
addiction
like
intro-logo
Blurb

Konten Rating Mature/Dewasa. Tap/Klik Love untuk memasukan cerita ini ke dalam pustakamu!

Cerita gadis biasa dan CEO.

Dari dunia game ke dunia nyata?

Dari teman jadi Cinta?

Dari tetangga kosan jadi menikah?

Dari Roleplayer internet jadi Roleplayer real life yang hobi dress up?

Dari lemah ke kuat?

Perjuangan itu apa? lihat disini!

BLURB : I MISS SOMEONE I'VE NEVER MET!

(Saya Rindu Seseorang Yang Belum Pernah Saya Temui!)

Kanaya, seorang ratu rebahan sekaligus mahasiswa veteran yang (sepertinya) tidak memiliki niat untuk menyelesaikan skripsinya itu muncul sambil misuh-misuh karena terpaksa harus meninggalkan kamar tercintanya demi menemani Batara –sang kakek tua sponsor utama hidup nyamannya- ke sebuah acara yang diadakan untuk kalangan atas disebuah hotel ternama.

Bagaimana mungkin dirinya tidak kesal, Manusia pengidap social anxiety sepertinya, yang harus merasakan mules-mules, gemetar sampai keringat dingin setiap kali menghadapi keramaian manusia, dipaksa harus ikut bersosialisasi dengan Batara!

Lingkungan sosial yang membawa sial!

“Saya bisa memberimu lebih dari yang priamu berikan.”

“Saya bisa memberimu seluruh unit di gedung apartemen itu jika kamu mau menjadi milik saya.”

Kanaya berlalu meninggalkan pria arogan dan matrealis dengan pembawaan superior itu untuk kembali ke dalam pelukan Batara.

“Kamu kenal dengan CEO Kama House of Creativity?.” Batara terlihat tidak suka. Kanaya mengangkat bahu. “Jangan dekat-dekat dengan pangeran kodok seperti dia, walau tampan tapi kodok tetaplah kodok, b***k dan buruk!.”

Author's Notes.

Cerita ini terinspirasi dari musik Leith Ross berjudul Everyone I've Never Met !

Tentang dua orang yang bertemu di dunia maya dan ternyata takdir membawa mereka bertemu di dunia nyata... diselingi tragedy, drama dan salah faham yang akan membuat kedua tokoh utama seperti dibawa naik roller coaster perasaan!

DISCLAIMER: Cerita romansa ini mengandung unsur dewasa 16+ sesuai dengan aturan konten yang telah ditetapkan oleh platform, yaitu Tema Dewasa-Mature content (s*x, kekerasan, alkohol, bahasa kasar, dll).

Mohon pembaca untuk bijak dalam memilih bacaan.

Silahkan klik tanda love/add untuk mengikuti update dari cerita ini dan memasukkanya kedalam pustaka kalian, ya!

Salam,

Gy!

attribute to the content creator :

Love photo created by freepik - www.freepik.com

chap-preview
Free preview
1. Prolog
“Dia sudah menikah” Wanita itu tertegun menatap kalimat yang tertera pada layar laptopnya. Sudah lebih dari satu jam ia terdiam disana, meraba-raba perasaan macam apa yang kini tengah berkecamuk didada. Apakah ini yang disebut kecewa? Apakah ini yang dinamakan patah hati? Mungkinkah rasa sakit ini adalah manifestasi perasaan yang ia tekan selama ini? Perasaan itu menyeruak, berhamburan, membanjiri seluruh diri. Apakah ini penyesalan yang harus ia hadapi? Ia tidak tahu, yang jelas ada badai kecil tengah terjadi di dalam sana. Badai yang ia tekan dalam-dalam agar tidak membesar. Awalnya, dia berpikir bahwa perasaan ini hanya akan bertahan selama beberapa jam. Sebagai bentuk rasa terkejut atas kabar yang baru ia dengar. Lalu, ternyata perasaan itu bertahan selama sehari, dan dia masih berpikir bahwa ini adalah efek kecewa atas tidak adanya kalimat penjelasan apa pun yang pria itu ucapkan. Hari semakin berlalu dan ia semakin tidak bisa melupakan hal itu begitu saja, sudah satu bulan ia mencoba meredam badai di dalam dadaa dan ternyata kegagalannya berujung pada isak tangis ditegah hari pada saat ia sedang sibuk-sibuknya menyelesaikan pendidikannya. Damn! Waktu yang tidak tepat untuk menangisi seorang pria! Ia menyerah. Ia kalah dan mengakui perasaan yang selama ini dipungkirinya. Ia telah jatuh cinta, bertahun-tahun lalu pada pria tak berwajah yang selama ini ia puja di dalam kepalanya. Tidak ada satu buku pun yang bukan dirinya sebagai tokoh utama. Tidak ada satu filmpun yang bukan dirinya sebagai pemeran pria. Tidak ada satu tulisanpun yang bukan dia sebagai karakternya. Tidak ada satu lagupun yang bukan tentang personanya. Tidak ada yang berhasil mengusir dia dari benaknya. Tidak ada. Semuanya tentang Sang iblis nocturnal yang menemani hari-harinya. Siang dan malam. Dahulu, ia selalu menolak kenyataan tersebut, ia akan berdalih bahwa ini adalah ikatan persahabatan yang dalam dan efek dari tingkat kekaguman yang tinggi. Ia mengagumi apapun yang ada didalam pria itu, walau tak berwajah tapi khayalannya berkata bahwa pria itu tampan, walau tak pernah jumpa tapi ia tahu pria itu baik dan ramah. Walau tak pernah berdekatan, tapi ia terikat begitu kuat pada tali asing yang tak terlihat. Dunia seakan mencemoohnya. Baru saja kehilangan dan baru saja disadarkan akan perasaannya. Ia kecewa pada dirinya sendiri yang selama ini telah menolak semua perasaan itu. Kenapa tidak mengakuinya saja. Kenapa? Tapi logikanya yang masih berusaha waras berkata bahwa tidak mungkin jatuh cinta pada pria yang kau temui didalam permainan dunia maya. Tidak mungkin perasaan itu nyata. Kau bahkan tidak tahu rupa dan akhlaknya. Kau bahkan tidak tahu siapa dia sebenarnya. Yang kau tahu hanya karakter pahlawan yang dia mainkan dan percakapan menyenangkan yang kalian miliki selama beberapa tahun yang telah lewat. Hanya obrolan! TIDAK LEBIH! Apa yang kamu harapkan? Dunia memutar waktunya dan kembali ke masa lalu untuk bisa berkata “ya” pada ajakan pria itu untuk berjumpa? Bullshit! Online lovey dovey is bullshit! Online dating is bullshit! Online matchmaking is bullshit! Tidak ingat pada Rina? Pada Dewi? Pada Anggun? Yang telah mengalami penipuan dating online itu? Ingat baik-baik alasan kenapa dulu kau menolak untuk bertemu semua teman game onlinemu! Karena kau telah melihat bagaimana hancurnya hati teman-temanmu yang telah tertipu pria bangsatt yang mereka temui di internet. Dan kamu enggan menjadi salah satu korbannya! Lagi pula, pria itu menghilang. Bertahun-tahun tak pernah menampakan batang hidungnya. Tidak pernah online barang sedetik. Tidak pernah mengirim pesan barang sekata. Tidak pernah memberikanmu kesempatan untuk menjelaskan apapun. Tidak pernah. Sudah lima tahun, dan kamu masih mau menunggu? Pertanyaan itu membuat tangisnya pecah semakin kencang, hingga membuatnya sengaja memaksimalkan volume radio agar suara pilunya tak terdengar dan diketahui oleh siapapun yang ada diluar sana karena tempat parkirnya dekat sekali dengan jalan raya. Sekarang adalah jam istirahat oleh karena itu jalanan sedang ramai oleh orang yang sedang mengisi warung-warung tenda untuk makan siang atau sekedar merokok dan minum kopi. Suara emosional Rascal Flatts yang sedang menyanyikan What hurts the most memenuhi mobilnya yang menjadi saksi betapa besar luapan perasaan yang tak terbendung lagi dihatinya. Ia sudah melakukan upaya terbaik untuk menahan perasaannya, tapi sungguh ini benar-benar tak tertahankan. Dadaanya ngilu, perasaanya berkecamuk. Oleh karena itu ia memilih untuk mengabaikan semua pekerjaan dan mengasingkan diri di dalam mobil karena tidak mungkin ia menangisi pria asing di depan temannya. Pria yang bahkan belum pernah ia bertatap muka dengannya. Pria yang bahkan telah menghilang sejak lama. Pria yang selalu ia rindukan. Pria yang mengisi mimpi-mimpinya. Wajahnya tertelungkup makin dalam dikemudi mobil. Tidak mungkin untuknya bersikap baik-baik saja didepan semuanya, semua orang yang mau tidak mau harus ia hadapi lagi beberapa menit kedepan, dengan riasanya yang kini terlihat sangat kacau balau. Karena tidak mungkin ia menjelaskan semua perasaan ini pada siapapun. Siapapun. Karena tidak ada yang akan pernah bisa mengerti perasaanya. Bahkan dirinya sendiri. Ia benci pada perasaanya. Ia benci pada keterlambatannya. Ia benci kepada waktu yang telah tidak berbaik hati padanya. Kenapa? Kenapa begitu lambat untuk menyadari semua ini. Kenapa ia harus penyesalan yang harus ia dapati. Kenapa ia melewatkan hal sepenting ini. Kenapa waktunya tidak pernah tepat. Lagu mengalun begitu emosional di radionya. Getting up, getting dressed, livin’ with this regret But I know if I could do it over I would trade give away all the words that I saved in my heart That I left unspoken What hurts the most Is being so close And having so much to say And watching you walk away And never knowing What could have been And not seeing that loving you Is what I was trying to do Rascal Flatts – What hurts the most Rascal Flatts sialan. Kenapa dia harus bernyanyi se-emosional itu hanya untuk mengingatkannya pada kenyataan bahwa kini yang bisa ia lakukan hanyalah membiarkan pria itu pergi sementara masih banyak kata yang tak sempat terucap. Bahwa kini, ia harus melanjutkan hidup dengan penyesalan yang ada. Bahwa kini, pria nya sudah menjadi milik wanita lain. ***

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

ARETA (Squel HBD 21 Years of Age and Overs)

read
58.6K
bc

Kujaga Takdirku (Bahasa Indonesia)

read
76.8K
bc

Married With My Childhood Friend

read
45.3K
bc

See Me!!

read
88.2K
bc

Enemy From The Heaven (Indonesia)

read
61.3K
bc

Crazy In Love "As Told By Nino"

read
284.1K
bc

Married By Accident

read
225.5K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook