Aku menggelinjang hebat saat lidah basah dan hangat itu menari-nari di atas kulitku, memberikan sensasi gila yang melambungkan hasrat semakin bergelora. Tak berhenti di sana, jari pria itu ikut merayap dari ujung kaki hingga d**a, berhenti di sana dan meremasnya sensual. Wajah Tuan Max tampak memerah, giginya beradu seakan menahan sesuatu yang siap meledak. Pria itu tampak lincah dalam meloloskan diri dari pakaian yang menempel di tubuhnya, seolah ia adalah seorang yang sangat profesional dalam bidang ini. Ya, tentu saja. Tuan Max tak mungkin melewatkan wanita-wanita yang rela melemparkan diri ke atas ranjangnya. "Buka semua pakaianmu, Silvana. Terlalu lama jika aku yang melakukannya," ucapnya serak. Aku menahan napas saat ia menggosok tangannya yang terasa panas di perutku. Rasa geli