"Wah ... wah ... wah, Gadis manis, ternyata kamu sudah terlalu jauh masuk ke dalam keluarga Elgort." Pria tua yang ternyata masih terlihat gagah itu tertawa sambil menatap ke arahku dengan senyum culas. Jadi, aku benar-benar sudah ketahuan? "Apa maksud anda?" tanyaku berani. Pria itu tersenyum misterius, lalu berkata, "Ikutlah ke ruanganku," titahnya. Entah kekuatan dari mana, aku seolah tersihir dan menuruti perintahnya. Ruangan bernuansa gelap itu terasa begitu sunyi, bahkan aku dapat mendengar suara jarum jam berdetak dengan jelas. "Jadi, siapa namamu?" tanya pria tua itu. "Silvana, Tuan," sahutku pelan. "Oh, nama yang indah," ucapnya seraya terkekeh pelan.