When you visit our website, if you give your consent, we will use cookies to allow us to collect data for aggregated statistics to improve our service and remember your choice for future visits. Cookie Policy & Privacy Policy
Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
Mata Adit membulat saat mendengarkan perkataan pria yang sedang menatap tajam dirinya "Hubungan ke jenjang yang lebih serius? siapa pria ini sebenarnya? apa pria ini Kekasih Ayu?" ucap Adit dalam hatinya. Melihat penampilan pria di hadapannya tentu saja membuat Adit yakin kalau pria itu pasti seseorang pria yang kaya dan berpengaruh, dari cara bicara dan bahasa tubuh yang begitu elegan, sepertinya perasaan Adit harus ia kubur lebih dalam lagi. "Aku jadi sedih melihat wajah masam mu Agrin, Aku hanya bercanda jangan marah ya," ucap Ervand menggenggam tangan Agrin. Agrin yang kaget hampir saja menghempaskan tangan Ervand. "Ya aku mengerti, aku harap kau meminta maaf pada temanku ini," tunjuk Agrin ke arah Adit. Ervand terkekeh "Ha... baiklah, maafkan aku teman," ujar Ervand menjulur