Tristan Licik Juga

1079 Words

Yang tadinya terlihat tak bersemangat, kini Tristan kembali tersenyum cerah, ia mengambil pena lalu jari-jarinya mulai menari di atas lembar demi lembar berkas yang berserakan di atas meja. "Dasar aneh," umpat Rey dalam hatinya. Tristan kembali mendapatkan semangatnya setelah Marsha menuruti keinginannya, ia berencana untuk kembali mempersatukan Marsha dan Ervand. Jam sudah menunjukkan pukul setengah 5 sore, Tristan bergegas keluar dari kantor, ia tak mengijinkan Rey ikut bersamanya, ia sendiri yang akan menemui Marsha. Mobil sport mewah berwarna merah menyala itu melaju dengan kencang di jalanan yang mulai padat karena waktu para Pekerja untuk pulang dari rutinitas yang melelahkan sudah tiba waktunya, kota Metropolitan memang selalu sibuk di jam-jam segini. Namun Tristan tak mengg

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD