Kasihan Adit

1126 Words

Agrin masih tak percaya kalau pria yang baru tiga kali ia temui berani mengecup bibirnya, ia meraba bibirnya merasakan seakan-akan bibir Tristan masih menempel di bibirnya. "Bagaimana bisa ciuman pertamaku di ambil paksa pria aneh itu, apa sebenarnya mau pria itu, bukankah perjodohan kami sudah di batalkan," sangkin kesalnya Agrin sampai meremas setir kemudi. Karena panik, Agrin bahkan langsung menarik paksa Ervand untuk segera pergi dari Restoran, ia malu bila harus bertemu kembali dengan pria yang sudah mengambil paksa ciuman pertamanya. Agrin berkali-kali menghela nafasnya berusaha agar kilatan ingatan ciuman itu sirna dari pikirannya, hingga akhirnya ponselnya berdering. "Kak Adit?" Agrin dengan penuh semangat mengangkat panggilan telepon itu. ["Halo Kak Adit," "Halo Ayu, m

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD