CHAPTER: 4

1075 Words
Maafkan diri ku Yang tak bisa menjaga Kebahagiaan mu ????? "Apa benar bayi ku sudah tiada?" Seketika tubuh Alex menegang saat mendengar suara wanita yang telah merubah nya. "JAWAB ALEX", Teriak Irina saat Alex hanya diam menunduk. "Alex jawab, apa bayi itu sudah tidak ada di perut ku?", Tanya Irina sambil mengelus perut rata nya membuat Alex semakin merasa bersalah coba saja ia bisa mengontrol emosi nya dan tidak meninggalkan Irina sendirian pasti Irina masih mengandung buah cinta nya. "Bahkan darah daging ku sendiri saja tak mau berada di dekat ku", ucap Irina tersenyum kecut melihat diam nya Alex saja ia sudah tahu bahwa bayi nya sudah meninggalkan nya seperti orang-orang yang ia sayangi yang perlahan pergi meninggalkan nya. "Irina kita pasti bisa melewati semua nya kau tenang saja", ucap Alex menggenggam tangan Irina erat berusaha memberi kekuatan pada wanita cantik yang sekarang berstatus istri nya. "Lepaskan tangan mu b******n", ucap Irina menatap tajam Alex. Dalam hati Alex terus berusaha bersabar ia tidak boleh salah melangkah lagi. "SEMUA INI KARENA MU AKIRA PERGI BAYI KU PERGI SEMUA INI KARENA MU ", Teriak Irina menunjuk alex meluapkan segala rasa sakit nya dengan membentak Alex. "Kenapa kau selalu menyalahkan ku atas semua yang terjadi pada mu, pernah kah kau berfikir sekali saja semua ini terjadi karena kelalaian mu dalam menjaga bayi kita", ucap Alex dingin. Irina yang mendengar ucapan Alex hanya bisa diam mematung bayi nya meninggal itu karena irina sendiri namun karena ego yang terlalu tinggi membuat Irina selalu menyalahkan Alex. "Kau benar ini semua karena ku bayi ku hilang karena ku", ucap Irina menangis pilu coba saja ia bisa mengendalikan emosi nya pasti bayi nya masih berada di perut nya. "Irina jangan menangis aku tidak menyalahkan mu aku hanya ingin kau mengerti", ucap Alex memeluk erat tubuh rapuh istri nya. "Aku ibu yang jahat bahkan binatang sekali pun tak akan membunuh anak nya tapi aku bahkan membunuh darah daging ku sendiri yang bahkan belum lahir hiks hiks", tangis Irina di pelukan hangat Alex. Coba saja waktu dapat diulang pasti Irina akan memperbaiki semua yang terjadi. "Bayi ku sudah meninggalkan ku hiks hiks aku tidak berguna hiks hiks", tangis Irina mengelus perut rata nya dengan pipi berlinang air mata. Alex memberi isyarat kepada para dokter untuk menyuntik Irina. "Bayi ku", lirih Irina lalu semua nya gelap. ????? Alex baru pulang tengah malam karena begitu banyak nya pekerjaan di kantor nya. "ALEX BELUM PULANG DIA MENINGGALKAN KU DIA JAHAT HIKS HIKS" Baru saja memasuki rumah Alex sudah disambut oleh tangisan dan teriakan istri nya. Sudah setahun sejak kejadian keguguran bayi mereka, dan Irina mengalami gangguan jiwa awal nya Irina hanya terpukul lalu lama kelamaan ia menjadikan boneka sebagai bayi mereka sampai akhir nya dokter mengatakan Irina mengalami gangguan jiwa dikarenakan stress berat akibat keguguran nya. Saat dokter memvonis Irina mengalami gangguan jiwa, Alex sangat terpukul melihat sang istri yang selalu berteriak dan menangis memanggil bayi nya apalagi saat Alex pulang malam Irina akan terus menangis dan berpikir Alex meninggalkan nya membuat para pelayan mansion nya harus siap siaga 24 jam nonstop. Alex membuka pintu kamar nya dan Irina dan pemandangan kamar megah berantakan seperti kapal pecah banyak pecahan kaca, dan pakaian berserakan membuat Alex mengelus kasar pelipis nya, sebenarnya Alex lelah dan capek setiap hari harus melihat pemandangan ini dan meladeni sikap dan kelakuan gila istri nya namun rasa cinta nya pada Irina mengalahkan rasa lelah nya. "Aku disini sayang tenang lah aku disini", ucap Alex menenangkan Irina dengan memeluk nya dan mengelus lembut punggung istri nya. "Alex jangan tinggalkan aku, aku takut sendirian mereka jahat hiks hiks", tangis Irina menunjuk para pelayan wanita yang sudah berkeringat karena terus berusaha menenangkan irina. Alex memberi isyarat kepada para pelayan untuk membersihkan kamar mereka yang seperti kapal pecah. Alex membawa Irina ke kamar lain sedangkan Irina terus saja berceloteh tentang bayi boneka mereka yang susah makan, tidak mau minum dan lain-lain, Alex hanya diam mendengarkan sekali-kali mengangguk menanggapi pertanyaan Irina. Irina hanya bisa tenang bila ada Alex namun tetap saja stress karena kematian bayi mereka yang belum lahir tidak dapat Irina hilangkan. "Alex bayi kita tadi tidak menangis tidak seperti bayi lain nya" "Apa bayi kita sakit ya?" "Dia juga tidak mau makan dan minum", oceh irina memeluk boneka bayi nya. Alex membaringkan Irina dan menyelimuti nya sedangkan Irina hanya diam menatap Alex. "Kau tidur duluan saja aku ingin mandi dulu", ucap Alex mengelus puncak kepala Irina lembut dan Irina pun tersenyum. ⚛️⚛️⚛️⚛️⚛️ Alex menggosokkan handuk kecil di kepala nya, ia keluar dari kamar mandi namun pemandangan yang ia lihat membuat ia kaget. "IRINA", teriak Alex berlari ke arah istri nya yang sedang berdiri di tengah pecahan kaca dengan memegang pisau tajam yang Alex selalu simpan untuk berjaga-jaga. "Alex ini untuk apa?", Tanya Irina menggores pisau itu ke telapak tangan nya membuat telapak tangan nya berdarah. "Awwwhhh sakit hiks hiks Alex sakit dia jahat", tangis Irina menunjuk pisau yang dihiasi darah nya. Alex langsung memeluk Irina dan mengambil kotak P3K tak peduli kaki nya yang berdarah terkena pecahan kaca yang terpenting Irina bagi Alex. "Alex sakit awhhh", rintih Irina saat Alex membersihkan luka nya dan meneteskan obat merah. "Aku terlalu kasar ya? maaf ya", ucap Alex dan Irina hanya mengangguk. "Irina di kasur aja jangan turun dari kasur nanti berdarah lagu ya, aku mau beresin ini dulu" Alex pun membereskan pecahan kaca itu bahkan jari nya berdarah karena terkena ujung kaca itu dan Irina hanya diam duduk manis menatap Alex. "Alex itu masih ada", tunjuk Irina menunjuk pecahan kaca dekat meja rias dan Alex pun tersenyum dan mengambil pecahan kaca itu. Alex pun tidur memeluk Irina setelah selesai membereskan pecahan kaca. "Alex berdarah", ucap Irina langsung berdiri dan mengambil kotak P3K dan mengobati kaki dan tangan Alex. "Udah malam sayang nanti aja aku obatin sendiri", tegur Alex namun Irina tetap kekeuh mengobati Alex sampai selesai. Alex memeluk Irina erat coba Alex bisa mengulang waktu pasti yang pertama ia ulang adalah hari dimana Irina marah besar pada nya namun nasi sudah menjadi bubur. "Alex s**u Irina bengkak karena baby engga mau minum", ucap Irina memegang p******a nya membuat Alex b*******h. "Kalau baby engga mau minum, Alex aja ya yang minum, Alex haus" Irina mengangguk dan membiarkan Alex menyusu pada nya. Satu keuntungan dari sakit jiwa nya Irina yaitu Alex bebas menyentuh istri nya itu meskipun ia sedih karena hanya bisa menyentuh istri nya saat sedang sakit jiwa seperti sekarang ini. ⚛️⚛️⚛️⚛️⚛️
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD