16. Drama Baru Ajeng mendesah ketika lagi-lagi, ia harus mengenakan kebaya dan jarik super ribet. Seorang pelayan keraton kini sedang menyanggul rambutnya dan diberi konde. Sebab lima menit lagi, ia harus bertemu Sang Raja untuk mengabarkan kedatangannya. “Sudah selesai?” Ajeng terkesiap. Menoleh, Tante Laksmi—alias ibunya Naren sudah berdiri di ambang pintu dengan setelan kebaya lengkap dan sanggul. Wanita itu tersenyum tulus dan mendekat. Eh, ibunya Naren juga ikut ya? Kok Ajeng baru tahu. “Sebentar lagi selesai, Bu,” Ajeng membalas sopan. Tak lama, tugas Sang Pelayan digantikan oleh Tante Laksmi. Tatapan mereka bertemu di pantulan cermin. Jika dilihat saksama, Tante Laksmi yang menurunkan mata tajam dan kulit kuning langsat pada Naren. “Gimana perasaanmu, Nduk?” Tante bertanya sam