Chapter 22

1110 Words

Happy reading ••• Di pertengahan tangga yang akan membawanya ke lantai dasar, Kenzu menangkap sosok kakaknya yang segera dirinya hampiri. "Kak?" ucapnya setelah berada tepat sepuluh meter dari sang kakak yang tampak sedikit berantakan. Kemeja putih yang di kenakan Keniti tampak di bercaki setitik, dua titik noda darah, dengan lengan kemeja yang di gulung, dan tangan kanannya tampak di penuhi darah. "Kenapa dengan tanganmu?" tanya Kenzu kemudian. Keniti menatap tangannya sejenak, lalu menggeleng sebagai jawaban. "Bagaimana dengannya? b******n ITU AKU AKAN MEMBUNUHNYA!" ucap Kenzu dengan intonasi kasar, bahkan kemarahan di diri pria itu mulai bangkit kembali. "Kontrol emosimu, percaya saja pada rencana dan tujuan yang selaluku gunakan. Aku jamin b******n itu tak akan bertahan l

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD