Prolog
Suara langkah kaki dari sepatu berwarna hitam mengkilat terdengar menggema di seluruh penjuru lorong yang di huni oleh keheningan. langkah kaki itu kemudian berhenti di depan sebuah kamar berangka 1102. Pria yang merupakan paruh baya itu kemudian membuka pintu hotel tersebut dengan mudahnya kendati kamar tersebut bukan kamar hotel pribadinya.
Berjalan lebih memasuki kamar hotel, langkah pria baruh baya itu tertuju pada sebuah kamar yang tak jauh dari jangkauannya, dan sebelum sampai pada tujuannya Dia meraih segelas air yang menganggur di mini nakas samping televisi.
Dan saat pintu terbuka terlihatlah pemandangan segumpal selimut besar yang berisi dua orang manusia berjenis kelamin berbeda tengah tertidur lelap dengan kondisi naked.
Dan tanpa basa basi, lelaki paruh baya itu langsung mengguyurkan segelas air di tangannya pada si lelaki yang tertidur yang seketika tersentak bangun dari tidur nyenyaknya. "What the f**k-!" teriakannya sebelum ludah kegugupan menyerang tenggorokannya kala tahu siapa pelaku yang mengguyurnya. "Daddy..."
Andre Maxwell, Ya pria paruh baya itu adalah seorang ayah dari Kenzu Maxwell yang saat ini tengah syok karena keciduk pagi pagi di sebuah kamar hotel.
Andre Mendengkus. "Mandilah, lalu temui Daddy di kamar sebelah. Tapi sebelum itu usir jalang ini setelah aku keluar." ucapnya dengan isyarat dagunya menunjuk wanita yang tampak sama syoknya seperti putra nakalnya.
***
"Kau harus menikah Kenzu. "
"No!" Kenzu menggeleng tegas akan perkataan ayahnya.
Menikah tidak ada dalam kamusnya. Kenapa juga harus ribet dengan pra nikah yang amat memusingkan kepala, jika di luar sana Ia sudah di kelilingi bahkan di beri kenikmatan oleh para kaum hawa dan kesenangan dunianya. terlebih rasa bosan selalu menjadi hobbynya, membuatnya begitu ragu akan kesetian.
"Kau tidak bisa seperti ini Kenzu, kau tak takut terkena penyakit?" Andre frustasi akan kekeraskepalaan putranya itu.
"Aku main aman Dad, tenang sa-"
Dan seakan tak tahan akan sanggahan sang putra Andre menyelanya. "Tentu itu tidak menjamin 100 %, dan apa kau tak memikirkan dampak scandal yang mungkin saja akan menghampirimu, Kenzu Maxwell, Jadi sebelum itu terjadi dan mempermalukanmu juga keluargamu. Kau harus menikah dan memberikanku dan mommymu cucu!"
"Dad!"
"Tak ada bantahan kali ini, dalam satu bulan ini kau harus membawa seorang wanita yang akan kau nikahi ke hadapanku, kalau tidak Daddy yang akan mencarinya sendiri!"
Dan Kenzu hanya bisa mengumpat frustrasi akan perintah mutlak ayahnya itu.