"Aku tidak pernah memikirkan status, Mas Dika. Yang aku inginkan hanya hal sederhana, aku ingin menikah dengan orang yang mencintaiku." Jika tadi aku yang di buat tidak bisa berkata-kata oleh Mas Dika, maka kini dia yang terdiam mendengar apa yang aku ucapkan. "Aku tidak pernah menjawab tanya Rafa apa aku mau menjadi Mamanya karena hal itu, Mas. Satu hal yang menjadi syarat utama dalam pernikahan yang akan aku jalani adalah harus ada cinta di dalamnya. Bukan karena kamu seorang Duda, atau karena kamu beberapa tahun lebih tua, bukan karena hal itu alasannya. Tapi karena aku ingin bersama dengan orang yang mencintaiku seumur hidup." Aku mengusap rambut tebal Rafa, merasakan aku yang menyentuh kepalanya membuat Rafa mendongak ke arahku, seperti biasa dia selalu tersenyum setiap kali aku m