Harapan Palsu

1925 Words

Matthew menyilangkan kedua tangan di depan dadanya sendiri, sembari bersandar pada meja. Kedua bola matanya menyoroti Livy, yang tengah duduk di sisi ranjang miliknya sembari tertunduk dan diam tanpa mengeluarkan sepatah pun kata-kata. "Bukannya mau pergi ke dokter. Kenapa malah datang ke sini?" tanya Matthew. "Belum pulang, Kak." "Oh ya? Kemana memangnya dia? Biasanya, pulang hampir lebih dulu dari Dad malahan. Kenapa sekarang malah belum pulang juga??" tanya Matthew lagi dan dijawab dengan lemas oleh Livy. "Tidak tahu, Kak. Masih kerja mungkin." "Benarkah?? Apa jam kerja selesai sudah berubah?? Sesibuk-sibuknya, harus bisa tetap meluangkan waktu bukan?? Apalagi, dia sendiri yang mengatakan akan mengantar kamu." "Mungkin sebentar lagi pulang." "Oh ya?? Kalau belum pulang juga bagai

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD