Sabrina baru saja selesai menyuapi Shasa makan malam saat tiba-tiba pintu ruang rawat terbuka. Wanita itu menoleh dan tersenyum saat melihat keberadaan Sharon, sahabatnya itu juga ikut tersenyum sebelum berjalan mendekat dan memeluk Sabrina hangat. "Bagaimana kabarmu? Maaf aku jarang mengunjungimu dan Shasa." ucap Sharon setelah melepas pelukan. "Tidak apa-apa. Aku tahu kau sibuk. Pasti sangat melelahkan ya menjadi model?" Sharon mengerdikan bahunya. "Ya mau tidak mau aku harus menjalaninya, karena ini adalah cita-citaku." Sabrina terkekeh dan mendorong kursi rodanya ke arah meja untuk menyiapkan minum Sharon, tapi ternyata Sharon sudah lebih dulu mengambil minumnya sendiri. "Sudah berapa kali aku bilang, tidak perlu repot-repot. Aku bisa mengambil minumku sendiri." Sabrina tersenyum