Adrian panik. Entah mengapa hatinya mencelus dan jantungnya berdegup kencang saat melihat darah yang merembes dari balik baju yang di kenakan Pelangi. Persetan dengan penolakan Pelangi saat ini. Dia langsung membungkuk dan menggendong Pelangi. “Yan, please kita pulang saja.” Wanita di dalam gendongannya ini berontak saat dia melangkah menuju lobby rumah sakit. Wajahnya pucat pasi. Adrian tahu kalau ini bukan karena kesakitan, istrinya itu takut kalau apapun yang menimpanya kini membongkar semuanya. Adrian menghentikan langkahnya di tengah tempat parkir rumah sakit. Beberapa langkah lagi mereka akan sampai di depan lobby. Mengamati wajah Pelangi yang sudah benar-benar ketakutan. “Katakan padaku apa yang terjadi padamu?” Adrian menatap Pelangi yang sudah menangis terisak itu. Dan sungguh,