Aku butuh uang. Sialan! Kamu ke mana saja?” Pelangi mengernyitkan keningnya. Dia langsung mematikan ponsel-nya untuk menghilangkan jejaknya lagi. Kenapa tua Bangka itu bisa tahu nomor ponsel-nya yang baru? Bahkan dia sudah mengganti SIM card-nya sejak dia menikah dengan Adrian. “Luka itu sebenarnya sudah akan mengering, tapi kenapa membuka lagi dan membuat jahitannya terlepas?” Suara pria yang sudah dipercayainya kini membuat Pelangi mendongak ke atas. Dia baru tersadar dia masih berada di klinik. Tempatnya biasa bila dia mengalami luka. Atau katakanlah luka itu memang selalu menjadi makanan sehari-harinya. Pelangi mendesah dan kini menatap klinik yang sederhana itu. Semuanya serba putih, kecuali warna bunga mawar yang selalu segar yang berada di atas meja kerja milik Dokter Gunawan. Pria