BAB 20 THIS TIME

1301 Words

Adrian tersenyum sendiri. Menyadari apa yang kini di minumnya. Padahal dia paling membenci s**u. Tapi entah kenapa sejak kemarin dia tak enak menolak buatan Pelangi. Dan sekarang dia menyesap lagi s**u itu, menyukai rasanya. Entahlah. Mereka siang ini memang akan kembali ke Jakarta. Adrian sendiri mendapat telepon dari papanya kalau ada pekerjaan untuk mengisi waktu luang sejak dia vakum dari Pilot, dan Adrian mengiyakan. “Ehm, bang ...” Adrian berjenggit mendengar suara itu. Dia langsung menoleh ke belakang di mana Pelangi kini sudah berdiri di belakangnya dengan jaket tebal membebat tubuhnya. “Bang?” Adrian tersenyum saat menyadari wajah Pelangi memerah. Dia tahu kalau Pelangi terlihat begitu malu. Memainkan ujung jaketnya, Pelangi kembali menatap matanya. “Ehm, bolehkah aku memanggil

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD