Sasa menatap lama kondisi kamar yang ia tempati bersama Rafa semalam. Kamar yang menjadi saksi ia melepaskan mahkota yang dijaganya selama 24 tahun ini. Rupanya kamar itu telah tampak lebih rapi dibandingkan semalam. Makanan sudah ada di kamar tersebut. Padahal Sasa baru keluar kamar mandi dengan digendong Rafa karena selangkangannya masih nyeri. Rafa mendudukkan Sasa di tepi ranjang, dan menarik troli makanan tersebut agar mendekat. Dengan telaten, Rafa menyuapi Sasa yang kini mengulum bibir menahan senyum melihat tingkah manis suaminya ini. "Aku bisa makan sendiri, loh," ucap Sasa begitu ia menelan suapan pertamanya. Rafa menggedikkan bahunya acuh tak acuh. Ia juga makan di piring dan sendok yang sama. "Yang beresin kamar siapa?" "Pelayan." "Ih, tapi...." Sasa menggantungkan