"Gak apa-apa. Nanti buat anak-anak kita." Sasa yang mendengar celetukan Rafa pun mengerucutkan bibirnya kesal, tapi juga malu. Mendengar kata 'anak kita' dari mulut Rafa. Sasa jadi membayangkannya. "Kenapa senyum-senyum gitu?" tegur Rafa sebal ketika beberapa pasang mata laki-laki melirik wajah cantik Sasa yang tengah senyum-senyum. Sasa sontak terkekeh pelan. Ia menurut saja ketika Rafa membawanya ke kasir dan membayar baju tadi. "Gak mau beli lagi?" tanya Rafa pada Sasa yang dengan cepat menggeleng. "Ke mana lagi kalau gitu?" "Jalan-jalan, yuk! Di tempat yang adem tapi gak ramai," pinta Sasa memelas. Rafa mengernyit. Sejujurnya ia tidak begitu pandai mengingat tempat-tempat romantis. Lagipula, sejak dulu memang Rafa belum pernah kencan dengan perempuan mana pun. Baru dengan Sas