Akhirnya Mas Nino mengalah. Dia menuruti permintaanku. Aku tak mau dimadu! Perempuan mana sih yang mau dimadu? Jika dia jujur dari lubuk hatinya, pastinya dia akan menjawab ingin menjadi satu-satunya. The one and only. Jadi satu-satunya ratu di rumah tangga. Begitu pula aku. Mungkin jalan jodohku dengan Mas Nino memang cuma sampai delapan tahun ini saja. Toh selama ini, aku sudah merasakan kebahagiaan berumah tangga dengan Mas Nino. Mungkin waktuku bersamanya sudah habis, saatnya peranku digantikan oleh orang lain, perempuan lain. Proses perceraian kami juga berlangsung relatif lancar. Hanya saja, serapat-rapatnya aku menyimpan perihal ini, toh akhirnya keluargaku tahu juga. Mas Yusuf, orang yang pertama datang ke rumahku dan menginterogasiku dan Mas Nino. Tak rela aku dikhianati, Mas