Chapter 32

1200 Words

“Papa sama sekali tidak peduli sejahat dan selicik apa Anya terhadap kamu dan juga mama kamu. Yang papa mau hanya satu, mama kamu tetap hidup dalam kebahagiaan utuh yang dia inginkan.” Ucap Sofian dengan sangat jelas di hadapan wajah Yesaya. Yesaya tidak berani melawan perkataan papanya kali ini. Dia akui, kalau dia telah salah bicara tentang mamanya. Meski dia tidak bermaksud demikian, tapi perkataannya untuk meminta maaf pada papanya tetap tidak akan berguna. “Untuk seminggu ke depan, kamu fokus saja pada pernikahanmu yang akan dilangsungkan satu minggu lagi. Kita akan menggelar acara pernikahan yang sangat mewah yang akan dihadiri oleh banyak tamu undangan eksekutif. Jadi, papa ingin kamu tidak meninggalkan acara pernikahan kamu sampai selesai.” Yesaya mengangguk. Dia manut pada per

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD