Pangalengan di pagi hari. Selasa, 8 Desember 2020. Hati Aruna yang semakin pilu. * Sembab mata ini menangis semalam. Namun pagi ini aku menyadari, untuk apa menangis? Apa aku sedih karena kak Adrian mengabaikan pesan dariku? Atau aku bersedih karena kak Adrian yang tidak pulang? Aku melihat ke luar jendela yang tirainya sudah terbuka sejak subuh tadi. Sangat tumben, pagi ini sedikit sinar matahari masuk ke dalam ruang. Kabut-kabut itu hilang tak berbekas. "Hai matahari, ada apa denganmu hari ini? Apa kau ingin menghiburku? Atau kau ingin menertawakanku?" Aku berbicara sendiri sambil menengadahkan kepalaku ke atas. Namun melihat cuaca cerah seperti ini, membuatku gatal dan ingin segera membersihkan vila. "Vila ini jarang ditinggali, sekarang pun hanya olehku seorang. Memang, kalau