Aku mendadak takut jika orang itu mau mencelakaiku dan Kiara. Nyatanya dia terus mengikutiku. Aku langsung menelfon Putra, aku meminta bantuannya untuk mencarikan bodyguard sekaligus supir untukku. "Kenapa kamu berubah pikiran?" tanya Putra. "Penelfon misterius itu ternyata sudah tahu rumah baruku, aku takut dia mau celakai aku dan Kiara, Put," jawabku. "Ya sudah, aku akan hubungi temanku," kata Putra. Aku berharap Putra segera menemukan penjaga yang tepat untukku. Sebenarnya aku ingin memberitahu papa, tapi pasti papa panik dan memintaku balik ke rumahnya. Ponselku berdering, panggilan dari Mama. "Halo Kinan, apa kabar?" tanya mama. "Alhamdulillah baik, Ma," jawabku. "Oh ya siapa yang jemput Kiara?" tanya Mama. "Putra, Ma," jawabku. "Oh ya udah berarti aman. Kamu gak kenapa-ken