Sudah satu minggu sejak Ilham kerja denganku. Aku tak pernah bertemu dengan Putra. Kami hanya berkirim pesan saja. Dia juga tak pernah menelfon. "Ham, Putra baik-baik aja, kan?" tanyaku. "Mbak Kinan kangen ya sama Mas Putra?" tanya Ilham balik. "Gak gitu, biasanya dia gak pernah telat ke rumah. Ini udah seminggu gak ke rumah. Udah gitu gak pernah nelfon hanya berkirim pesan saja," jawabku. "Bilang aja kangen, Mbak. Setahu aku dia sibuk, Mbak. Dia sedang buka cabang resto baru," kata Ilham. "Ya udah kalau emang dia sibuk," kataku. Aku memaklumi jika Putra sibuk dia kan pengusaha dengan banyak usaha yang dia geluti. Bukan seperti aku yang hanya karyawan biasa. Ku lihat Pak Wilii juga jarang masuk ke kantor. Semua urusan sering dilimpahkan pada asistennya dan Mbak Indah. "Mbak, Pak Wil