Alarm Jam 05.00 pagi
Rakha yang terbiasa bangun pagi langsung membereskan kamarnya dengan rapih. Tak hanya itu, setiap pagi sebelum berangkat kekantor ia akan membersihkan rumahnya dan membuat sarapan untuk dirinya sendiri.
Sebenarnya Rakha bisa saja menyuruh seorang maid untuk membantunya dirumah, namun karena Rakha suka membersihkan rumahnya sendiri dan tidak terlalu menyukai masakan orang lain jadi ia kerjakan semua sendiri.
Saat ia keluar dari kamar, mata langsung fokus ke bungkusan makanan serta minuman yang berserakan.
"Astaga..."
Ia pun melangkah mengambil penyedot debu dan lap untuk membersihkan meja, namun seketika mata Rakha membulat ketika melihat baju yang dipakai Kiara tersibak hingga gundukan payudaranya terlihat. Dengan susah payah Rakha menelan salivanya dan memalingkan wajahnya.
"Kenapa dia gak pakai bra" gumam Rakha
"Hei bangun...cepat bangun" Rakha membangunkan Kiara dengan menggoyang-goyangkan kaki Kiara
"Emmmmhhh....5 menit lagi" Kiara menarik selimutnya hingga menutup dadanya
Rumah sudah terlihat rapih dan bersih, Rakha yang sudah siap dengan setelan jas menghampiri Kiara yang masih tertidur.
"Bangun Kiara..." Rakha menarik selimut agar Kiara cepat bangun, tapi kiara malah menarik selimut itu dengan kuat hingga Rakha ikut tertarik menindih tubuh Kiara dan bibir mereka menyatu dengan pas
Cup
"Apa yang lo lakukan brengsek....plaaaakkkkkk"
Rakha mengerang kesakitan gara-gara ditampar oleh Kiara dengan keras, baru kali ini ada wanita yang menamparnya.
"Kesabaran gue udah habis sekarang lo keluar dari rumah gue"
"Yeee...kenapa jadi lo yang marah, harusnya gue yang marah karena lo udah nyium gue".
"Apa, he cewek bar-bar asal lo tau gue jijik nyium bibir lo yang penuh iler itu, tadi gue gak sengaja jatoh gara-gara lo narik selimut yang ada ditangan gue dengan kasar" bela Rakha.
Kiara berdiri, Rakha langsung refleks menutup wajahnya karena takut dipukul lagi oleh Kiara. Namun beberapa detik kemudian Rakha menatap wajah Kiara yang tengah mengadahkan tangannya ke wajah Rakha.
"Pinjemin gue duit 200 ribu buat bayar taksi".
***
Baru kali ini Rakha tidak fokus saat bekerja, bayangan p******a Kiara terus berputar dipikirannya tanpa ia sadari kejantanannya pun terasa sesak dibawah sana.
"Akhhhh...kenapa otak gue jadi m***m begini si!" ucap Rakha sambil memukul kepalanya pelan.
Bukan pulang kerumah Kiara malah datang ke apartemen Angel, ia terus menekan bel namun tidak ada yang membuka pintu. Karena Kiara tau password apartemen sahabatnya itu, ia pun menerobos masuk.
"Akhhhhhh....." Kiara berterik kaget melihat Angel tengah ena-ena dengan kekasihnya.
Kedua pasangan itu pun tetap meneruskan pergulatannya tanpa menghiraukan Kiara.
"Akh...mataku ternodai" Kiara berlari menuju kamar Angel
Tak lama Angel membuka pintu kamar "Ngapain lo kesini, bukannya bentar lagi lo kawin"
"Dimana Dion, sorry gue ganggu acara uh ah uh ah lo itu, bhahahaha..."
"Kampret lo emang" ucap Angel sambil melempar bantal kewajah Kiara
Kiara merebahkan tubuhnya diatas ranjang sambil menghembuskan nafasnya dengan kasar, "Rangga malam ini tunangan nge"
"Lo masih cinta sama si kampret itu? lo ga inget gimana dia ngeduain lo dan lebih memilih selingkuhannya dari pada lo"
"Gak usah diperjelas nge, gue masih inget ko! cuma hati gue masih gak terima aja, mungkin bener kata lo, gue masih cinta sama dia"
Pletak!
"Sadar ra, apa perlu gue jedotin kepala lo ketembok biar lo amnesia" sarkas Angel
"Yang bermasalah itu hati gue nge, bukan otak gue"
"Sini gue racun hati lo biar mati rasa" Angel menggelitiki Kiara, keduanya pun saling memukul pake bantal sambil tertawa.
Pukul 9 malam
Rakha baru selesai dengan semua pekerjaannya dan bersiap untuk pulang, tak lama ponselnya bergetar menampilkan nomor tidak dikenal.
"Hallo"
Hallo nak Rakha, ini mamah Gina.
"Owh..ia kenapa tante?"
Jangan panggil tante dong mamah aja,kan bentar lagi jadi mantu mamah . Owh ya, anak mamah yang bar-bar itu ngerepotin kamu ga? Papahnya nyuruh dia jangan pulang kalau belum nikah sama nak Rakha.
"Hah...itu mah, emmm..gak ngerepotin ko"
Makasih nak Rakha, kalau dia ngerepotin kamu bilang sama mamah, nanti mamah cubit dia sampai badannya pada merah, hihihi...
"Udah dulu yah mah, Rakha mau pulang dulu"
Oke, hati-hati dijalan ya, bye
Pikiran Rakha saat ini tertuju pada Kiara, "Berarti dia gak pulang kerumah, ah sial ngerepotin aja tuh cewek"
Rakha berjalan tergesah-gesah menuju basement, ia mencoba menghubungi Sinta untuk meminta nomor ponsel Kiara.
Tut...Tut...Tut
Kenapa sayang
"Mah kirim nomor Kiara sekarang"
Emang kamu gak punya nomor dia?
"Buruan mah kirim sekarang penting, nanti aku jelasin"
Rakha menutup panggilannya dan mulai fokus menyetir, tujuan pertama Rakha adalah klub malam xxx. Ia yakin Kiara pasti tengah bersenang-senang disana. Setelah 1 jam perjalanan, akhirnya Rakha sampai ke klub xxx. Ia memarkirkan mobilnya dan bergegas masuk untuk mencari Kiara.
Berkeliling mencari Kiara di klub namun hasilnya nihil, ia pun mencoba mencari tau kepada salah satu bartender siap tau ada yang kenal dengan Kiara.
"Maaf mas mau tanya, kenal sama yang namanya Kiara?" tanya Rakha kepada salah satu bartender
"Kiara yang mana ya, maaf saya pegawai baru jadi belum hafal pengunjung disini. Nanti saya panggilkan senior disini, tunggu sebentar ya pak"
Bartender tersebut menghampiri salah satu bartender lainnya, dari ekspresi wajahnya sepertinya dia kenal dengan Kiara.
"Maaf pak ada perlu apa mencari Kiara"
"Mas kenal sama Kiara?"
"Iya saya kenal, dia teman pacar saya, ada apa mencari Kiara dan bapak ini siapanya Kiara?
"Owh iya kenalin saya Rakha calon suaminya Kiara, sekarang dia dimana ya soalnya mamahnya nyariin?" tanya Rakha antusias
"Waduh gawat dong, sekarang Kiara sama pacar saya lagi dijalan pramuka, bapak eh mas kesana aja"
"Oke makasih infonya"
Rakha berlari dan segera melajukan mobilnya. Diperjalanan Rakha terus mencoba menghubungi Kiara, namun panggilannya sama sekali tak digubris oleh Kiara.
"Awas lo yah, kalau ketemu gua gantung di pohon toge" sarkas Rakha
Sesampainya dijalan pramuka, terlihat banyak anak muda yang tengah berkumpul bersorak kegirangan. Entah apa yang mereka lakukan, namun sepertinya Rakha enggan keluar dari mobilnya karena takut dikeroyok sama anak-anak muda itu.
Tut...Tut...Tut...
Rakha terus menghubungi Kiara dan akhirnya
Hallo
"Dimana lo, mamah sama papah nyariin lo dari tadi?" teriak Rakha
Ini siapa, Kiara lagi ngejoki gak bisa ngangkat telepon
tut..tut..
Panggilan diakhiri oleh seorang wanita disebrang sana, "Apa, Kiara seorang Joki" gumam Rakha
Ia pun memarkirkan mobilnya, kemudian turun memastikannya sendiri. Terlihat 2 motor melewatinya dengan cepat. Rakha terus berjalan dan mencoba menghubungi ponsel Kiara.
Hallo
Rakha menoleh menatap salah seorang cewek yang tengah mengangkat telepon.
Hallo
"Gue disini"
Angel yang tersadar langsung mematikan panggilan tersebut "Rakha..itu Kiara...emm...Kiara itu"
Semua orang bersorak melihat salah satu joki telah sampai digaris finish, Angel menarik tangan Rakha dan berbisik ditelinganya "Itu Kiara"
Rakha dan Angel berjalan menghampiri joki yang berhasil menjadi pemenang. Kiara kaget saat melihat Rakha bersama Angel menghampirinya.
"gawat"
Tak lama suara sirine polisi menggema membubarkan balapan liar, tanpa pikir panjang Kiara menarik tangan Rakha untuk naik kemotornya sedangkan Angel naik motor joki lainnya.
Ngeng....
Secepat mungkin Kiara memutar pedal gasnya agar jauh dari kejaran polisi, Rakha yang baru pertama kali naik motor memeluk erat tubuh Kiara sambil merapalkan doa.
"Akh....Kiara gue belum mau mati"