"Astaghfirullah." Kuusap d**a yang mendadak sesak setelah membaca pesan dari seorang kakak yang rasanya tak pernah menganggapku adik. Melainkan ... sebagai kompetitornya akhir-akhir ini. Dulu, dia membuang Mas Irham layaknya sampah tak berguna saat laki-laki itu hampir bangkrut dan jatuh miskin. Namun, sekarang .... Dia ingin memungutnya kembali? Tanpa tahu malu? Lagi, adakah yang seperti wanita itu di dunia ini? Kepala yang sejatinya sudah terasa berat sedari tadi, semakin berdenyut nyeri saat pesan dari Mbak Zhafira kembali melintas di dalam benak. "Dia benar-benar bertenaga di atas ranjang. Masih sama seperti dulu." Kalimat itu terus saja berputar di kepala dan membuatku sakit ketika mengingatnya. Ya Allah. Benarkah mereka memang berselingkuh dan melakukan hubungan selayaknya s