Keputusan Elina

1630 Words

Varen mengaduk kopi di depannya sejak tadi tanpa niat untuk meminumnya. Meja makan panjang yang bisa menampung 10 orang kini hanya dihuni oleh dirinya sendiri. Varen menghembuskan napas berat. Ia bosan saat kesendirian menghampirinya. Ia merasa kosong saat berada di rumah. Pintu besar ruang makan berderit. Naura dengan rok mini dan crop top yang memperlihatkan pusarnya berjalan mendekati Varen. Penampilan Naura sangat berbeda dari biasanya. Varen mengalihkan pandangan ke jendela yang masih tertutup gorden tipis berwarna putih. “Mau sampai kapan lo nunggu Elina?” Naura menarik kursi di samping Varen lalu duduk manis menatap pria tampan itu. “Aku hanya ingin Elina. Aku akan menunggu sampai dia siap untuk pacaran,” ujar Varen dengan senyum. Naura memutar bola matanya, kesal dengan sikap

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD