Dia yang peduli

1234 Words

Pemuda jangkung itu terlihat melangkah tenang memasuki area rumah sakit. Sekilas para staff tersenyum ramah sembari menyapanya. Dua suster yang menjaga di bagian administrasi mengulum senyum melihat pemuda yang memakai kemeja biru langit itu. "Pagi, dokter Seno." Sapa mereka dengan kompak menganggukan kepala lemah, Arseno hanya membalas dengan memejamkan mata pelan lalu kembali melangkah.  Pemuda itu menautkan alis melihat banyak orang yang melirik kearahnya dengan takut-takut. Saat kedapatan menatapnya pun, mereka langsung menghindari dan berbalik pergi begitu saja. Arsen menghela panjang. Tidak mau menanggapi banyak. Pemuda tinggi itu melangkah ke koridor rumah sakit dengan sesekali membalas sapaan para suster yang masih melihatnya dengan tatapan yang sama.  "ARSENO!" Pemuda jangkun

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD