Azura mengerucutkan bibir dengan duduk bersilah di depan lemari bajunya yang sudah ia bongkar. Tangannya tengah sibuk memilih daster untuk dua saudara kembar yang kini menunggu gusar di belakangnya. Arseno menyenggol pelan tangan Alvaro membuat pemuda itu menolehkan kepala kearahnya. "Ini gue ngapain kesini?" Bisiknya dengan masih menatap punggung Azura yang masih sibuk dengan dunianya. "Jadi bonekanya Azura." Balas Alvaro ikut berbisik membuat pemuda di sebelahnya itu menghela panjang, "gue mau pulang," kata dokter muda itu membuat Alvaro menggeleng cepat sembari memohon. "Jangan pulang dulu, temani gue yah? Elo kan abang gue, seharusnya abang harus ngejaga adek dari bahaya apapun, termasuk bahaya menjadi boneka santetnya Azura." Mohon Alvaro dengan mengatupkan tangan di depan d**a masi