The Guardian

1095 Words

Metta berjalan membawa makanannya sembari mencari tempat duduk. Ia mengedarkan pandangannya lalu tersenyum samar saat menemukan meja kosong di Kafetaria rumah sakit. Metta sudah berjalan ke arah meja koridor msih menenteng nampannya berisi makannya. Ia hendak duduk lalu tersentak kecil saat bahunya ditubruk kasar sampai ia hampir oleng dan seditik menumpahkan kuah makanannya. "Ah, gak sengaja." Kata dokter berambut pendek sebahu itu membuat Metta mengangguk saja lalu terpaksa mencari meja lain. Metta menghela napas samar lalu berjalan ke arah meja sudut, duduk seorang diri di sana. Setelah beberapa hari libur karena sakit, ia pun akhirnya kembali masuk kerja walau sempat berdebat kecil dengan sang suami yang masih ragu mengijinkannya untuk masuk hari ini. Arseno melarangnya masuk dikare

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD