Metta menatap Arseno lurus dengan tatapan sendunya. Hidungnya masih memerah, kedua matanya pun masih terlihat membengkak. Perempuan itu sekilas merunduk samar dengan bahu melemas sempurna. "Apa maksud kamu gak bisa hamil lagi?" Ujar suaminya menatapnya dengan ekspresi datarnya. "Setelah keguguran bukannya bakalan sulit untuk hamil lagi ya?" Kata Metta dengan menelan salivanya kasar. "Itu cuma anggapan kamu yang tidak berdasar, yang menyebabkan sulit hamil setelah keguguran itu ada beberapa faktor bukan hanya karena masalah itu saja. Soal hamil itu urusan nanti, urusan tuhan ... mau punya anak atau tidak aku juga gak peduli. Diberi anak syukur, gak diberi anak juga terima aja." Jelas Arseno dengan menatap Metta tepat. "Kita masih bisa berusaha buat dapat anak lagi kan, jangan karena insi