Beberapa hari telah berlalu dan selama itu pula Aurora sama sekali tak menunjukkan batang hidungnya. Ia juga tak lagi mengirimkan makan siang seperti biasa setiap harinya. Bukan hanya itu, wanita itu juga tak lagi menghubungi Ken sekedar mengirimkan pesan. Ken memejamkan mata sejenak seraya menghela nafas panjang. Rasanya ada yang aneh, ah, tidak, bukan karena Aurora tak lagi menghubunginya, tapi rasa bersalah itu masih tertinggal. Rasa bersalah karena telah berucap amat kejam. Dan mungkin karena itulah Aurora menghilang. Tapi … bukankah waktu itu ia mengatakan tetap akan berjuang? "Oi, Ken. Sepertinya rencanamu berhasil, Bung. Beberapa hari ini Aurora tak lagi mengirim makan siang untukmu," celetuk Arfan saat baru memasuki ruangan dengan dokumen di tangan. "Dan itu artinya aku tak aka