Memberi Kesempatan

1779 Words

“Ha-- halo …” [ Hai, Kak. ] Ken memijit pangkal hidungnya saat menyadari bahwa suara yang menyapanya adalah suara Raina. Melihat nomor yang tertera pada layar hanya nomor tanpa nama, ia kira Aurora lah yang menghubunginya. [ Rain hanya ingin bilang kalau nomor Rain ganti. ] Dahi Ken tampak berkerut. “Kenapa?” tanyanya. [ Ponsel Rain hilang kemarin. ] “Dasar ceroboh," sahut Ken disertai hela nafas lelah. [ Ish, kakak jangan salah sangka. Kemarin seseorang mengambil ponsel Rain saat di jalan. ] pungkas Raina segera dimana suaranya terdengar kesal. “Apa? Kenapa kau baru mengatakannya sekarang? Tapi kau baik-baik saja, kan?" [ Ayah dan ibu bilang tidak usah beritahu kakak, nanti kakak khawatir. ] “Tsk, lain kali lebih berhati-hati lah.” Ken melirik ponsel yang menempel di telinga s

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD