“Bagaimana bisa begitu? Lagipula aku bukan sekretaris benaran hanya magang saja dan ini jelas di luar jam kerja. Apakah aku akan mendapatkan gaji dengan hanya menjadi pegawai magang?” Tanya Clara, sambil berjalan keluar rumah mengikuti Tabah.
Tabah terus berjalan menuju mobilnya yang diparkir di halaman rumah tersebut. Langkah kakinya yang panjang membuat Clara sedikit kesulitan mengikuti.
Ketika keduanya sudah duduk nyaman di dalam mobil. Dan sopir pribadi Tabah pun melajukannya menuju jalanan yang masih belum di aspal.
“Aku tidak mengerti mengapa kamu bisa sukses, sebagai pengusaha. Mengingat sikapmu yang kasar dan sombong.” Clara menarik turun gaunnya yang sedikit naik.
Tabah memalingkan pandangannya dari tablet yang sedang ia buka. Dihembuskannya napas dengan kasar tatapannya, kem
