“Kenapa kau berdiri di situ, Clara?” Tanya Ibu Clara tiba-tiba, sehingga membuat Clara menjadi terkejut. “Eh, Ibu! Bikin kaget saja. Aku tadi menerima telepon dari Rini. Dia besok minta ditemani untuk mencari tempat magang.” Dusta Clara. Ibunya mengangguk, lalu masuk kembali ke warung diikuti Clara. Keduanya duduk di kursi yang ada dalam warung itu menunggu pelanggan yang datang. Selagi menunggu Clara larut dalam lamunan, bagaimana caranya mendekati Tabah. Akan tetapi, sepertinya itu bukanlah hal yang sulit, karena Tabah sendiri sering mendekati dirinya. “Kamu dari tadi bengong saja, ada masalah apa di kampus? Coba cerita sama Ibu, biar kamu tidak kepikiran terus.” Tegur Ibu Clara. “Tidak, Bu! Aku hanya sedang memikirkan, bagaimana nantinya ketika aku magang tidak bisa membantu Ibu di