“Ini pasti ulahmu, bukan?” Tanya Clara galak, setelah ia melihat siapa orang yang membuatnya terkejut. Tabah melipat tangan di depan d**a, dengan tatapan mengejek ia melihat ke arah Clara. Tampak ia tidak tersinggung dengan tuduhan yang dilayangkan Clara. “Kau pikir aku kurang kerjaan. sampai membuat ban motormu bocor? Kaunya saja yang memang sedang sial. Seharusnya kau bersyukur akulah yang melihatmu dan bukannya orang jahat!” sahut Tabah. Tabah memanggil sopirnya mendekat ia memerintahkan kepadanya, untuk melepas ban motor Clara, kemudian membawa ban yang bocor itu ke bengkel terdekat. Sopir Tabah langsung saja mengerjakan yang diperintahkan oleh Bosnya, tanpa banyak kata. Tabah meninggalkan Clara menuju mobilnya yang terparkir di seberang jalan. Tak berselang lama ia kembali lagi,