Tidak ingin membuang waktu terlalu lama, Aysa bergegas pergi ke kantor tempat kerjanya. Hari ini ia ada jadwal kerja. Namun sial, ia justru menerima amplop putih berisi surat pemecatan. Pemberitaan yang sedang santer membuat nama baiknya jatuh dan tidak dipakai lagi dalam dunia presenter. Aysa menjerit kesal dalam hati. Surat itu dia masukkan ke dalam tas sambil melenggang keluar dari kantor, melewati orang-orang yang mengawasinya dengan pandangan seperti menelanjanginya. Aysa malu sekali. Bahkan siangnya, saat ia sudah berada di kampus untuk melakukan aktifitas belajar, ia harus terganggu dengan sejurus pandangan semua mata yang seperti menatapnya dengan pandangan berbeda. Aysa mengerti, mereka sedang menilai-nilai tentangnya, yang menganggapnya adalah gadis nakal, suka sama om-