Luka di matanya

1415 Words

Kaflin mengusap wajahnya yang kusut, ia termenung setelah tersadar jika yang ia lakukan tadi sudah keterlaluan. Mamah yang drop bukan salah Ami saja, belakangan setelah tanpa sengaja bertemu dengan Shenna, waktu dan pikiran Kaflin langsung saja terfokus pada lanjutan mencari Shenna. Ia sedang jarang pulang, biasanya setiap hari akan mengontrol keadaan Mamah sendiri. Kondisi Mamah juga gampang drop. Ia pun harusnya turut bertanggung jawab. Sesal selalu datang terakhir kali. Lalu ia putuskan untuk mencari Ami. Langkah lebarnya membawa Kaflin pada jalan yang tadi dilalui oleh Ami. Tetapi, ia tidak tahu Ami berada di mana. Ia sudah cari ke kantin, matanya menelusuri tempat yang terlewat pun tetap tidak ada. “Entah ke mana perginya gadis itu?!” monolog Kaflin. Drrtt! Drrttt! Ponselnya b

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD