Perutku Sakit Sekali

1195 Words
Benar saja aku mulas sekali, aku menuntaskan hajatku sebanyak sepuluh kali. Setelah selesai, aku membuang hajat air besarku. Aku buang hajat, kurang lebih selama dua jam. Setelah usai aku kembali tertidur karena sudah malam sekali. Revin dan aku berangkat dinas bersama, aku dan Revin ketika berdua mempergunakan bahasa asing jika tidak ada prajurit lain. "Pourquoi es-tu Adrien ? Ton visage est si pâle, tu es malade ?" tanya Revin kepadaku. Dalam bahasa Perancis, ia dengan tersenyum. (Kamu kenapa Adrian? Wajahmu pucat sekali, apakah kau sakit?) "Oui, je suis malade, j'ai vraiment mal au ventre, Revin. Avez-vous un médicament efficace contre les maux d'estomac?" jawab dan tanyaku kepada Revin. (Iya aku sedang sakit, sangat sekali perutku Revin. Kamu ada obat sakit perut yang mujarab?) "Vous venez de boire de nouveaux diatabs," jawab Revin dengan tersenyum. (Ada kamu minum saja new diatabs,) "OK je vais essayer. bonne chance et réussite. Merci pour les idées et suggestions," ucapku dengan senyuman. (Baik akan aku coba. semoga mujarab dan berhasil. Terima kasih ide dan sarannya,) Aku meminum obat new diatabs, puji tuhan aku sangat bersyukur sekali. Aku sembuh, aku dapat menyembuhkan sakit perutku. Aku sangat bersyukur dapat mengatasi sakit perutku, yang sangat sakit sekali. Akhirnya perutku dapat sembuh, setelah aku meminum obat. Walaupun rasanya pahit aku paksakan, ternyata obat dari saran Revin sangat benar dan jujur. "Merci mon ami, je ne ressens plus de douleur. Grâce à toi mon mal de ventre est guéri," ucapku dengan mengucapkan terima kasih. (Terima kasih iya kawan, aku sudah tidak merasakan sakit lagi. Berkat kamu sakit perut saya sudah sembuh,) "De rien, vous avez rempli votre arme de balles. N'oubliez pas de porter un gilet pare-balles car vous devez porter un Adrian," ucap Revin dengan senyuman mencoba mengingatkanku supaya memakai rompi anti peluru. (Sama-sama kawan, kamu sudah isi senjatamu dengan peluru. Jangan lupa pakai rompi anti peluru karena kamu harus mengenakannga Adrian,) "Merci Revin, tu m'as prévenu. Pour que je me souvienne," ucap aku dengan tersenyum. (Terima kasih Revin, kamu sudah memperingati aku. Supaya aku ingat,) Aku memgisi peluru tersebut ke dalam senjataku, aku dan Revin beserta pasukan kami prajurit Marinir. Prajurit yang tak dapat di tandingi. Kami berjuang untuk membebaskan sandera. Kami ingin para sandera tersebut terselamatkan. Serta orang yang menyanderanya dapat di adili secara adil. Ya ampun kami melihat ada banyak anak kecil yang di sandera, di dalam kapal tua tersebut. Di dalam melakukan penyamaran, kami semua memakai topeng. Memakai penyamaran, supaya penyamaran nggak di ketahui. Anak-anak asing ini sangat tertekan, mereka bahkan menangis. "ช่วยด้วย ฉันคิดถึงพ่อกับแม่มาก โอ้ท่านสุภาพบุรุษผู้ใจดี โปรดส่งข้าพเจ้ากลับประเทศ Ch̀wy d̂wy c̄hạn khidt̄hụng ph̀x kạb mæ̀ māk xô th̀ān s̄up̣hāphburus̄ʹ p̄hū̂ cıdī pord s̄̀ng k̄ĥāphcêā klạb pratheṣ̄," ucap gadis tersebut dengan menggunakan Bahasa Thailand. (Tolong aku, aku sangat merindukan Ayah dan Ibuku. Wahai Bapak-bapak Tentara yang baik hati tolong pulangkan aku ke negaraku,) Aku belum bisa bahasa Thailand, jadi mau nggak mau Revin yang berbicara. "คุณชื่ออะไร นางสาว? Khuṇ chụ̄̀x xarị nāngs̄āw?" tanya Revin dengan tersenyum sangat ramah. "ฉันชื่อโกดิปตา C̄hạn chụ̄̀x ko dip tā," jawab gadis tersebut. (Nama saya adalah Kodipta,) "โกดิปตะไปส่งที่บ้านได้ที่ไหนคะ? Ko dip ta pị s̄̀ng thī̀ b̂ān dị̂thī̀ h̄ịn kha?" tanya Revin dengan tersenyum. (Kodipta ke alamat mana saya bisa mengantarkanmu pulang?) "ท่านครับ ช่วยพาผมไปที่ที่อยู่บ้านของผมในใจกลางเมือง ใกล้โรงแรมคุงเคย์ สามเมตรจากที่นั่น มันคือบ้านของฉัน Th̀ān khrạb ch̀wy phā p̄hm pị thī̀ thī̀ xyū̀ b̂ān k̄hxng p̄hm nı cıklāng meụ̄xng kıl̂ rongræm khung khey̒ s̄ām metr cāk thī̀ nạ̀n mạn khụ̄x b̂ān k̄hxng c̄hạn," jawab gadis tersebut. (Tuan kau bisa antar saya ke alamat rumah saya di pusat kota, dekat hotel kungcay. Tiga meter dari sana itu adalah rumah saya,) Ada anak kecil menghampiriku, gadis cantik ini berbahasa Neterland. Gadis ini sangat cantik sekali, gadis ini menangis. "Meneer, help me alstublieft, ik ben alleen. Mijn vader en moeder werden vermoord door iedereen die me gevangen hield," ucap gadis tersebut dengan sesegukan. (Pak Tolong saya, saya sebatang kara. Ayah dan Ibu saya di bunuh oleh mereka semua yang menyekap saya,) "Ben je serieus jongen, wat zeg je?" tanyaku kepada anak gadis ini. (Kamu serius nak, dengan apa yang kamu katakan?) "Ja meneer, ik ben heel serieus. Ik lieg niet, ze zijn echt heel gemeen," jawab gadis tersebut. (Iya Pak, saya sangat serius. Saya sedang tidak berbohong mereka sungguh sangat keji,) "Oké jongen, ik zal nota nemen van je probleem. We brengen je terug naar je land. Waar is je huis, ik vroeg je adres?" tanyaku kepada gadis Neterland ini. (Baiklah nak, saya akan catat masalahmu. Kami akan pulangkan kamu ke negaramu. Rumahmu di mana saya minta alamat rumahmu?") "Ja meneer, dit is mijn adres. Maar ik wil niet verzorgd worden door mijn oom en tante, ze zijn allebei erg slecht, alleen na het bezit van mijn ouders," jawab gadis tersebut. (Ada Pak, ini alamat saya. Tetapi saya tidak mau jika di urus oleh Tante dan Om saya mereka ber dua sangat jahat hanya mengincar harta ke dua orang tua saya,) Aku yang mendengarkan cerita, sungguh sangat membuatku sangat sedih. Sungguh tega sekali, tega sekali gadis ini gadis ini yang sudah di khianati oleh keluarganya sendiri. Tante dan Om gadis ini, yang hanya menginginkan harta ke dua orang tuanya. "Meen je serieus wat je zegt?" tanyaku kepada gadis tersebut. (Kamu serius nak dengan apa yang kamu katakan?) "Ja meneer, ik meen het heel serieus, ze zijn allebei slecht. Ik zal naar huis gaan en al mijn bezittingen meenemen en ik zal het veilig stellen," jawab anak gadis tersebut. (Iya Pak saya sangat serius, mereka ber dua jahat. Saya akan pulang dan mengambil semua harta saya dan saya akan mengamankannya,) "Oké, zoon, wij en onze troepen sturen je terug naar Nederland, zoon. Ik hoop dat je het leuk vind," ucapku dengan tersenyum. (Baiklah nak, kami bersama pasukan akan memulangkan kamu ke Neterland nak. Semoga kamu betah nak,) "Heel erg bedankt meneer, jullie zijn goede soldaten. ik dank je echt," ucap anak gadis tersebut. (Terima kasih banyak Pak, kalian adalah Tentara yang baik. Saya sungguh berterima kasih,) "Graag gedaan, ik hoop dat je altijd gelukkig bent. Als u zich oneerlijk voelt, doe dan aangifte bij de politie en advocaten in uw land," ucapku dengan tersenyum. (Sama-sama nak, semoga kamu bahagia selalu. Jika kamu merasa tidak adil laporlah polisi dan pengacara di Negaramu,) "Ja meneer, heel erg bedankt. Moge God uw vriendelijkheid terugbetalen," ucap gadis tersebut. (Iya Pak, terima kasih banyak. Semoga Tuhan membalas kebaikan Bapak,) Aku dan kawan-kawan kami, memulangkan semua anak-anak tersebut ke Negara masing-masing. Kecuali gadis bernama Debora Van girl, karena ketika kami tiba ke Neterland. Gadis ini nggak di terima oleh Tante dan Omnya. Karena ternyata mereka hanya menginginkan hartanya gadis ini. Gadis ini terusir dari rumah. Alhasil gadis cantik ini kami bawa ke pusat pemerintahan Neterland. Tetapi gadis ini, memohon untuk aku bawa ke manapun aku berada. Bersambung.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD