Setelah aku selesai sarapan, aku segera berangkat ke kantor, setibanya di kantor. Aku segera melangkahkan kakiku menuju ruanagnku.
Aku segera menghampiri Wadayon, aku menyuruh Wadayon untuk segera ke ruangan aku.
Akhirnya setelah Wadayon ke ruanagnku, kami berdua dengan sangat kompak sekali. Membicaraakn dan membahas untuk mengirim prajurit terbaik kami ke Lebanon, Afrika, Ukraina dan Monggolia.
Aku dan Wadayon aku sangat letih dan lelah, bahkan sangking kami sangat capek dan lelah. Aku sampai tak dapat makan dengan baik dan benar. Aku sampai telat makn, makanya aku sampai telat untuk makan.
Perutku berasa sangat sakit sekali, tetapi aku nggak boleh cengeng dan lemah. Aku ini adalah lelaki harus tetap percaya dan semangat, aku boleh lemah dan tak bersemangat.
"Are you okay Komandan?" tanya Wakil Komandan Batalionku dengan tersenyum ke arahku.
'Yes i m fine thanks, and you?' tanya balik aku dengan tersenyum.
Aku merasakan perutku semakin sakit, aku juga merasakan kepalaku pusing sekali.
'Tetapi Komandan, saya merasa kondisi Bapak sedang tidak baik dan sehat,' ungkap Wadayon dengan tersenyum.
"Saya merasa sangat sakit perutku, apa lagi kepala aku pusing sekali. Aku merasakan sangat sakit sekali," ucapku dengan tersenyum.
"Komandan ada penyakit maag?" tanya Wadayon dengan tersenyum.
"Ada Iwan, perutku sangat sakit sekali.
Kepalaku juga sangat sakit sekali," ucap aku dengan tersenyum.
Wadayon setengah berlari, dia menuju kantin untuk membelikan makanan dan obat untukku.
"Komandan silahkan di makan dulu, silahkan minum obat dan sirup juga. Saya harap Komandan cepat sembuh," ucap Wadayon dengan penuh perhatian.
"Terima kasih banyak iya, saya mengucapkan banyak terima kasih. Karena kamu sangat baik sekali," ucap aku dengan tersenyum.
Aku langsung memakan nasi, yang telah di belikan oleh Wadayonku. Tak lupa aku meminum obat dan sirup yang rasanya pahit sekali. Tetapi tepat harus aku minum, walau pun aku sama sekali. Nggak menyukainya.
"Komandan gimana apakah Komandan sudah agak mendingan?" tanya Wadaton dengan penuh rasa khawatir.
"Saya sudah mendingan, ayo kita kumpulkan para anggota. Hari ini kita umumkan segera!" titahku dengan tersenyum.
Dengan lospeker, aku segera menyuruh anak-anakku para prajurit Marinir Yonif 01 untuk segera berkumpul di lapangan.
Setelah anak-anak prajuritku berkumpul, aku segera mengumumkan melalui lospeker.
"Prajurit-prajuritku, saya akan mengim lima puluh orang ke Lebanon, lima puluh orang ke Afrika, lima puluh orang ke Afganistan, lima puluh orang ke Ukraina dan Madagascar. Jadilah prajurit yang membanggakan selama kalian menjadi prajurit garuda," ucapku dengan penuh ketegasan.
Setelah selesai, aku dan Wadayon. Akhirnya aku dan Wadayon pulang. Kami segera pulang ke rumah masing-masing. Setibanya saya di rumah, aku langsung di sambut dengan sangat baik sekali. Oleh anak-anak dan istriku.
"Любий, ти вдома, я дуже сумую за тобою. Я так сумую за тобою люба,
Lyubyy, ty vdoma, ya duzhe sumuyu za toboyu. YA tak sumuyu za toboyu lyuba," ucap Tiara dengan memelukku.
(Sayang kamu sudah pulang, aku sangat kangen sekali dengan kamu. Aku sangat merindukanmu sayang,)
"Так, люба, я надто сумую за тобою люба. Я сумую за тобою понад усе, хоча це було недовго. Я хочу їсти малюк,
Tak, lyuba, ya nadto sumuyu za toboyu lyuba. YA sumuyu za toboyu ponad use, khocha tse bulo nedovho. YA khochu yisty malyuk," ucapku dengan tersenyum.
(Iya sayang, aku juga sangat merindukan kamu sayang. Rasa rinduku melebihi apa pun itu, aku padahal nggak lama. Aku mau makan sayang,)
"Тато просто сумує за мамою, не сумує за нами. Бо тільки маму обіймають і цілують,
Tato prosto sumuye za mamoyu, ne sumuye za namy. Bo tilʹky mamu obiymayutʹ i tsiluyutʹ," ungkap anak-anakku dengan tersenyum menggoda.
(Papa hanya kangen dengan Mama saja, tidak kangen dengan kami. Karena hanya Mama saja yang di peluk dan di kecup,)
"Всі ви, діти мої, не заздрюйте. Звичайно, тато також дуже сумую за вами, мої діти,
Vsi vy, dity moyi, ne zazdryuyte. Zvychayno, tato takozh duzhe sumuyu za vamy, moyi dity," ungkapku dengan tersenyum.
(Kalian semua, jangan cemburu anak-anakku. Tentu saja Papa juga sangat merindukan kalian semua anak-anakku,)
Badanku sangat lengket sekali, aku memutuskan untuk segera mandi dengan air hangat. Aku langsung meminta izin kepada anak-anak dan istriku, untuk segera ke kamar mandi.
"Любий, татові діти хочуть спочатку прийняти душ, добре? Тіло тата все липке,
Lyubyy, tatovi dity khochutʹ spochatku pryynyaty dush, dobre? Tilo tata vse lypke," ucapku dengan tersenyum.
(Sayang, anak-anakku Papa mau mandi dulu iya. Badan Papa sudah lengket semua habisnya,)
Aku melangkahkan kakiku, menuju kamar mandi. Di dalam bak mandi aku langsung berendam dengan air hangat. Dengan aroma terapi bunga mawar dan wewangian jahe dan rempah-rempah yang sangat kental sekali.
Badanku terasa hangat, segar dan merasakan sensasi yang sangat membahagiakan. Karena tubuhku sangat segar dan menyenangkan sekali.
"당신은 샤워를 사랑 했습니까? 여보, 옷을 입는 것을 도와주세요. 어떤 잠옷을 원하세요?
dangsin-eun syawoleul salang haessseubnikka? yeobo, os-eul ibneun geos-eul dowajuseyo. eotteon jam-os-eul wonhaseyo?" tanya Tiara dengan penuh kelembutan.
(Sudah sayang mandinya? Mau saya bantu sayang, mengenakan pakaiannya. Kamu mau pakai piyama yang mana sayang?)
"이미 사랑하는 아내여, 내가 옷을 입는 것을 도와주고 싶다면 사랑해도 될까요? 나는 그 잠옷을 입고 싶어 베이비,
imi salanghaneun anaeyeo, naega os-eul ibneun geos-eul dowajugo sipdamyeon salanghaedo doelkkayo? naneun geu jam-os-eul ibgo sip-eo beibi," ucapku dengan tersenyum.
(Sudah istriku sayang, boleh sayang jika kamu mau bantu saya mengenakan pakaian. Aku mau pakai piyama yang itu sayang,)
Tiara adalah istri yang sangat baik, sangat menyenangkan. Dia akhirnya membantuku untuk mengenakan piyama yang aku mau.
"고마워요, 티아라 많이 사랑해요. 나는 당신처럼 매우 아름답고 친절한 아내를 둔 것이 매우 행운입니다.
gomawoyo, tiala manh-i salanghaeyo. naneun dangsincheoleom maeu aleumdabgo chinjeolhan anaeleul dun geos-i maeu haeng-un-ibnida." ungkapku dengan mengecup kening Tiara.
(Terima kasih sayang, saya sangat mencintaimu Tiara. Aku sangat beruntung sekali memiliki istri yang sangat cantik dan baik sepertimu,)
"반가워요, 저도 많이 사랑해요. 내 사랑도 그 무엇보다
bangawoyo, jeodo manh-i salanghaeyo. nae salangdo geu mueosboda," ungkap Tiara dengan mengecup bibirku secara sekilas.
(Sama-sama sayang, aku juga sangat mencintaimu. Bahkan rasa cintaku melebihi apa pun itu,)
Setelah selesai, istri cantikku memakaikan aku pakaian. Aku segera turun ke bawah bersama istriku. Rupanya istriku sudah memasak untukku.
"사랑하는 남편을 먹여주세요, 저는 치킨 사테와 염소 카레를 요리하고 있습니다. 당신이 나를 좋아하기를 바랍니다.
salanghaneun nampyeon-eul meog-yeojuseyo, jeoneun chikin satewa yeomso kaleleul yolihago issseubnida. dangsin-i naleul joh-ahagileul balabnida." ucap Tiara dengan tersenyum.
(Silahkan di makan suamiku sayang, aku memasak sate Ayam dan Gulai kambing. Semoga kamu menyukainya saya,)
"맛있어요, 엄마, 염소가 카레에 아주 맛있다는 걸 처음 알았어요. 엄마 나중에 더 추가해도 될까요?
mas-iss-eoyo, eomma, yeomsoga kalee aju mas-issdaneun geol cheoeum al-ass-eoyo. eomma najung-e deo chugahaedo doelkkayo?" tanya Debora dengan menatap Tiara istriku.
(Enak sekali Mama, aku baru tahu jika kambing sangat enak sekali di gulai. Boleh aku nambah lagi nanti Mama?)
"많이 먹을 수 있습니까? 몸이 건강하기만 하면,
manh-i meog-eul su issseubnikka? mom-i geonganghagiman hamyeon," ucap Tiara dengan tersenyum sambil mengengam tangan putri kami.
(Boleh nak, makan yang banyak. Selagi badanmu sehat,)
"그래, 많이 먹어. 할 수 있는 한,
geulae, manh-i meog-eo. hal su issneun han," ucapku dengan tersenyum.
(Iya sayang, makanlah yang banyak. Selagi kamu sanggup,)
Aku lihat putraku Angkasa, seperti tak bersemangat. Seperti ada sesuatu yang dia sembunyikan dariku.
Bersambung.