When you visit our website, if you give your consent, we will use cookies to allow us to collect data for aggregated statistics to improve our service and remember your choice for future visits. Cookie Policy & Privacy Policy
Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
Syahid masih berdiri dengan tampang dinginnya, menunggu seseorang dari dalam kamar mandi yang masih belum ada niat untuk keliar. Syahir di depannya juga masih berdiri menunggu dengan berusaha membujuk Syahid untuk balik saja ke kamarnya. "Keluar sekarang!" Sentak Syahid sudah menendang pintu toilet membuat Athan yang sedang memberanikan diri untuk keluar mendadak ciut kembali. Pemuda itu kembali mengurungkan niat untuk menemui Syahid dan Syahir yang menunggunya di depan kamar mandi. "Gue bisa dobrak pintu ini kalau lo gak keluar-keluar." Ancam Syahid dengan kembali menggebrak pintu kasar. Athan menangis dalam diam dengan menarik nafas panjang sembari menjulurkan tangan dan membuka pintu takut. "Ha-hai!" Athan sontak melebarkan matanya kaget saat kerah bajunya dicengkram kasar oleh Syahi