When you visit our website, if you give your consent, we will use cookies to allow us to collect data for aggregated statistics to improve our service and remember your choice for future visits. Cookie Policy & Privacy Policy
Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
Pemuda itu mengerjapkan matanya samar dengan mendudukan diri di samping Syaqila yang masih belum sadarkan diri. Setelah dengar kabar tentang adiknya dan juga Syahid yang kecelakaan, ia langsung berlari ke ruangan adiknya dengan menenteng tiang infusnya. Syahir menelan salivanya kasar merasa kehidupannya selalu saja ditimpa musibah. Ingin rasanya ia berteriak dan mengeluh pada tuhan yang terus-terusan membuatnya dalam keadaan sulit begini. Tapi, ia jadi teringat akan nasehat ayahnya padanya. Sesungguhnya Allah tidak sembarang memberikan ujian kepada hambanya. Pada haketkatnya Allah memberikan ujian kepada hamba-hambannya yang terpilih. Hamba-hambanya yang Allah tahu ia mampu melewati semua cobaan itu. Karena setelah hujan badai, pasti akan ada pelangi indah yang membuatmu tersenyum nantin