When you visit our website, if you give your consent, we will use cookies to allow us to collect data for aggregated statistics to improve our service and remember your choice for future visits. Cookie Policy & Privacy Policy
Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
Syahir menghela samar. Membereskan baju-bajunya dan memasukannya ke dalam tas. Setelah beberapa hari harus istrahat di rumah sakit karena masalah kesehatan. Akhirnya sekarang ia akan kembali pulang ke rumah bersamaan dengan Syaqila. Pemuda itu mengerjap kaget saat mendengar ketukan dari luar pintu. Ia pun mendudukan diri saat pintu terbuka lebar menampakan sosok Syahid di depan sana. Ia menghela samar melihat kemunculan kembarannya itu yang masih keliaran padahal masih dalam proses belajar-mengajar kini. "Lo bolos sekolah lagi?" tanya Syahir dengan menggelengkan kepalanya heran, Syahid tidak menanggapi malah mengangkat tubuh anak kecil mendudukannya di atas sofa. "Eh, anak siapa?" tanya Syahir sudah tersenyum lebar lalu mendekat pada anak berpipi bulat itu dengan berjongkok di depannya.