When you visit our website, if you give your consent, we will use cookies to allow us to collect data for aggregated statistics to improve our service and remember your choice for future visits. Cookie Policy & Privacy Policy
Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
Erisa menutup pintu Kafe lalu berbalik melangkah ke arah Leo yang kini berdiri menunggunya di depan jalan. "Untung malam ini gak terlalu ramai, jadi closingnya bisa agak cepat." Ujar Erisa dengan menghela lega. Leo mengangguk saja sembari bergerak menggulung lengan kemejanya dan merapikan anak rambutnya yang tertiup angin malam. "Syahir sekarang sudah pindah sekolah ya, satu sekolahan sama kembarannya." Kata Leo membuat Erisa menghentikan langkahnya, "sejak kapan?" Tanya gadis itu masih setengah kaget. "Dua hari yang lalu kayaknya." Balas Leo kembali melangkah tenang, sesekali ia mengedarkan pandangannya melihat jalanan yang masih ramai padahal malam sudah larut. "Syahir sekarang sudah bisa melihat ya, dia sama sekali gak kabarin kalau mau operasi mata." Ujar Erisa dengan menghela kas