When you visit our website, if you give your consent, we will use cookies to allow us to collect data for aggregated statistics to improve our service and remember your choice for future visits. Cookie Policy & Privacy Policy
Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
Gadis berambut gelombang panjang itu terlihat sedang makan di meja makan seorang diri dengan merunduk menatap hapenya. Sesekali ia terkekeh pelan melihat video-video lucu yang ditontonnya. Tangannya masih menyendokan nasi dengan kuah sup yang isinya tinggal beberapa potong wortel itu ke dalam mulut. Gadis yang tidak lain adalah Alena itu melirik pelan ke belakang saat mendengar pintu lemari esnya terbuka. Saudari tirinya kini sedang merunduk mengambil minuman lalu mendudukan diri di sebelah Alena dengan tersenyum masam. "Katanya elo kemarin ke Club ya, ngapain di sana ... jual diri?" Alena mendecih kecil tidak mau menanggapi, sudah terbiasa dengan pancingan gadis yang setahun lebih muda dibandingnya itu. "Kenapa, elo mau ikutan juga? Biar gue rekomendasikan ke teman gue di sana." Balasn