Pura-Pura Lupa

2036 Words

Syahir memainkan bibirnya dengan mengetuk-ngetuk tongkatnya di bawah kursi membuat Syaqila yang duduk bersamanya tersenyum simpul. "Tadi aku ngobrol sama Airin," ceritanya antusias dengan menarik kursinya agak mendekat pada kembarannya itu. "Airin? Oh ya, gimana kabar dia?" Syaqila memanyunkan bibir dengan merunduk samar meraih jemari Syahir memainkannya. "Katanya dia baik-baik aja, tapi aku masih ragu dan ngerasa aneh aja soalnya Airin tingkahnya kayak ada sesuatu yang dia sembunyiin. Kira-kira apa ya?" Syahir menghela pelan dengan menarik sudut bibirnya, tersenyum lembut berusaha menangkan Syaqila. "Gue jadi nostalgia masa lalu, Airin dulu yang selalu bolak-balik ngurusin gue di rumah sakit walau gue selalu jutekin dia biar dia pergi. Tapi, Airin tetap bertahan di sana bantuin gue."

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD