When you visit our website, if you give your consent, we will use cookies to allow us to collect data for aggregated statistics to improve our service and remember your choice for future visits. Cookie Policy & Privacy Policy
Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
Malam itu gerimis. Kendaraan hanya sesekali melewati jalan karena sudah tengah malam. Suara jangkrik mendominasi di samping kiri jalan, tepatnya di tumbuhan liar yang hidup diantara ruko-ruko tua. Lampu-lampu rumah telah padam tidak tersisa karena sang pemilik sudah terlelap dalam mimpi sedari tadi. Para pedagang pun hanya beberapa yang masih buka dan berakhir dengan tertidur di samping gerobaknya. Di sudut jalan pun masih ada para pejuang pencari nafkah yang menyampirkan karung di bahunya dengan sesesaki merunduk mengambil sampah-sampah plastik yang bisa dijual. Beragam kesibukan manusia, beragam juga sifat dan karakter dan beragam pola pikir mereka yang tuhan kasih. Ada yang hidup dengan kemewahan, punya rumah yang bagus, kendaraan yang menghiasi garasi rumah dan juga keluarga yang u